Poin penting:
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Insiden pembacokan terhadap pegawai SPBU, Hairuddin (29) di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, ternyata tidak hanya melibatkan senjata tajam.
Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tersebut juga diwarnai letusan senjata api yang diduga digunakan oleh salah satu pelaku.
Saksi mata yang juga merupakan petugas SPBU, Pardi mengatakan, bahwa di tengah aksi penganiayaan, salah satu dari tiga pelaku sempat menembakkan senjata api sebanyak dua kali ke arah kaki korban.
Beruntung, kedua tembakan tersebut tidak mengenai sasaran.
Menurut Pardi, tembakan itu terjadi setelah celurit milik pelaku berhasil direbut oleh korban.
Diduga, pelaku melepaskan tembakan untuk merebut kembali senjata tajamnya.
"Pagi harinya ditemukan dua selongsong peluru di lokasi kejadian. Salah satunya ditemukan oleh anak pemilik SPBU," ujar Pardi, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, seluruh barang bukti berupa selongsong peluru telah dibawa oleh pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan.
Sementara, Plh. Kasi Humas Polres Sampang AKP Eko Puji Waluyo membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan penggunaan senjata api oleh pelaku.
"Satreskrim Polres Sampang bersama Polsek Camplong terus mendalami kebenaran terkait informasi adanya tembakan dalam insiden tersebut," pungkasnya.
Untuk diketahui, akibat insiden ini korban mengalami sejumlah luka bacok akibat sabetan celurit di tubuhnya dan kondisinya tengah kritis di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang.
Berdasarkan rekaman CCTV di SPBU setempat, korban dikeroyok oleh tiga orang pria. Di mana salah satu identitas pelaku telah diketahui bahkan, menjadi terlapor, berinisial M.