Salah satu upaya ini melibatkan partisipasi aktif dari anak korban yang kini menjadi aktivis HAM bernama Farhan.
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Farhan Syamsuddin merupakan salah satu anak korban pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) Berat di Aceh.
Dia membagikan informasi terkait latar belakang dan Proses Pengumpulan Data, Rabu (22/10/2025).
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia telah melakukan pengumpulan data pelanggaran HAM berat di Aceh melalui serangkaian metode sistematis.
Salah satu upaya ini melibatkan partisipasi aktif dari anak korban yang kini menjadi aktivis HAM bernama Farhan.
Ia secara sukarela mendampingi tim Komnas HAM untuk memastikan bahwa proses pengumpulan data dilakukan dengan transparan dan berpusat pada korban.
Dalam cerita itu diungkapkan dalam Penggalian Data – Farhan membantu tim verifikasi dalam mengumpulkan data primer dari korban lainnya, termasuk wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen-dokumen penting.
Selain itu juga membangun Kepercayaan – Sebagai bagian dari komunitas korban, Farhan berperan penting dalam membangun kepercayaan antara tim verifikasi dan korban lainnya, sehingga informasi yang diperoleh lebih akurat dan komprehensif. ⊃1;
Lalu, Pengawasan Proses – Dengan pengalaman langsung sebagai anak korban, Farhan dapat memastikan bahwa proses verifikasi dilakukan dengan empati dan menghormati martabat korban.
Kemudian dalam pengajuan rekomendasi melalui pendampingan ini, Farhan juga memberikan masukan dan rekomendasi kepada Komnas HAM terkait kebutuhan dan harapan korban berdasarkan pengalaman langsung.
Di samping itu, ada tantangan dalam Proses pengumpulan data pertama adalah keterbatasan data karena banyak data korban yang hilang atau rusak akibat konflik, sehingga memerlukan rekonstruksi melalui testimonial.
Faktor kedua rendahnya Kepercayaan Korban – Sebagian besar korban ragu untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu karena trauma dan ketakutan akan intimidasi.
Ketiga keterlibatan lembaga sehingga perlu koordinasi lintas lembaga seperti KPAI, KemenPPPA, dan organisasi HAM untuk memastikan data yang valid dan terintegrasi.
Maka itu, partisipasi Farhan sebagai anak korban dalam mendampingi Komnas HAM RI dalam pengumpulan data pelanggaran HAM berat di Aceh merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa proses pemulihan berpusat pada korban dan dilakukan dengan empati.
"Dengan dukungan yang tepat, anak korban dapat berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak korban dan membantu menciptakan keadilan yang lebih baik".