PPA Tawarkan Gerakan Politik Bersih dan Pro-Rakyat di Aceh
Ansari Hasyim October 22, 2025 11:33 AM

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Di tengah kejenuhan publik terhadap praktik politik yang dianggap jauh dari nilai moral dan kesejahteraan rakyat, Partai Perjuangan Aceh (PPA) resmi mendeklarasikan diri sebagai partai lokal baru yang mengusung misi perubahan berbasis pengabdian.

Ketum PPA Prof Adjunct Dr Marniati MKes didampingi Dewan Pembina Dedi Zefrizal ST dan kader partai mengibarkan bendera pataka PPA pada deklarasi dan pelantikan pengurus PPA di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (21/10/2025).
Ketum PPA Prof Adjunct Dr Marniati MKes didampingi Dewan Pembina Dedi Zefrizal ST dan kader partai mengibarkan bendera pataka PPA pada deklarasi dan pelantikan pengurus PPA di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (21/10/2025). (IST)

Deklarasi yang digelar di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (21/10/2025), bukan sekadar seremoni pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Daerah (DPD), melainkan penegasan arah baru politik Aceh yang ingin bersih, bermartabat, dan berpihak pada masyarakat kecil.

Dipimpin oleh Prof Adjunct Dr Marniati, MKes, sosok akademisi dan tokoh perempuan yang lama bergerak di bidang sosial dan pendidikan, PPA menawarkan wajah baru partai politik lokal yang menjunjung nilai moral dan kerja nyata.

“Politik Aceh perlu arah baru. Kami ingin mengembalikan politik ke jalur pengabdian dan kejujuran. Politik bukan tempat kotor, tapi sarana mulia jika dijalankan dengan hati,” tegas Marniati di hadapan ribuan kader dan tamu undangan.

Berangkat dari keprihatinan terhadap praktik politik transaksional, PPA memposisikan diri sebagai gerakan sosial-politik yang menekankan pemberdayaan masyarakat. Dalam satu tahun terakhir, partai ini telah menginisiasi berbagai kegiatan sosial, seperti bantuan lampu tenaga surya untuk masjid, dukungan bagi pelaku UMKM dan anak yatim, hingga program beasiswa pendidikan.

Langkah konkret itu menjadi bagian dari strategi PPA membangun kepercayaan publik melalui politik kerja nyata, bukan sekadar retorika.

“Kami ingin PPA menjadi partai yang bekerja, bukan hanya berbicara. Setiap langkah perjuangan harus berdampak bagi rakyat,” ujar Marniati.

Deklarasi PPA turut dihadiri berbagai tokoh publik, termasuk Staf Ahli Gubernur Aceh Almuniza Kamal, Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, anggota DPR RI Nasir Djamil dan Muslim Ayub, anggota DPD RI Darwati A. Gani, serta tamu kehormatan dari Malaysia, Prof Emeritus Datuk Dr Kamarudin bin Hussin.

Selain pelantikan pengurus, PPA juga menandatangani kerja sama dengan lembaga internasional seperti Spain International Sports (SIS), institusi di Bangladesh dan Malaysia, serta Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI), guna memperluas jejaring pendidikan, ekonomi, dan sosial Aceh di tingkat global.

Dengan pendekatan berbasis pengabdian, inovasi, dan kolaborasi lintas negara, PPA menegaskan diri sebagai partai lokal yang tidak hanya bicara kekuasaan, tetapi juga pembangunan nyata dan moralitas politik.

“Jika politik dijalankan dengan bersih, Aceh akan maju. Negeri syariah harus menjadi contoh bagi Indonesia dalam menolak politik uang dan korupsi,” tutup Dr Marniati.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.