Ahli Gizi Tak Sarankan Diet Hanya dengan Makan Buah, Kenapa?
kumparanFOOD October 23, 2025 10:40 AM
Buah sering jadi pilihan saat menjalani diet. Selain karena rasanya yang menyegarkan, buah-buahan juga mengandung beragam nutrisi penting yang dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar. Tak heran, banyak orang yang menjadikan buah sebagai menu andalan.
Namun, meskipun buah bagus untuk menurunkan berat badan, diet dengan hanya mengonsumsi buah saja bukanlah ide yang tepat. Dietisien dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Luthfianti Diana Mauludiyah SGz, RD, tidak menyarankan diet hanya dengan mengonsumsi buah karena bisa memperlambat metabolisme dan mengurangi fungsi optimal tubuh.
"Hanya mengonsumsi buah saja tidak disarankan. Walaupun buah kaya vitamin, mineral, serat, dan air, tubuh tetap membutuhkan protein, lemak, dan karbohidrat kompleks untuk fungsi optimal," kata Diana dikutip dari Antara, Senin (20/10).
Menurut Diana, tubuh tetap membutuhkan asupan lengkap dari protein, lemak, dan karbohidrat kompleks agar tetap bugar dan berat badan stabil. Jika tubuh hanya diberi buah, bisa berisiko kekurangan protein, sehingga massa otot menurun dan metabolisme menjadi lebih lambat.
Ia menambahkan, tubuh juga bisa kekurangan lemak esensial yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan otak. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif, seperti penurunan konstrasi, masalah memori, perubahan suasana hati seperti kecemasan dan iritabilitas.
Perbesar
Ilustrasi waktu makan buah. Foto: Shutterstock
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi buah juga bisa menyebabkan kelebihan fruktosa atau gula alami buah. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan gula darah dan bikin badan terasa cepat lemas.
"Diet buah saja bisa menurunkan berat badan cepat di awal, tapi tidak sehat dan sulit dipertahankan," jelasnya.
Alih-alih dijadikan sebagai makanan utama, Diana menyarankan agar buah dijadikan sebagai camilan saja dengan porsi yang disesuaikan, yaitu 2-3 porsi (penukar) per harinya. Misalnya 1 penukar apel sekitar 1 potong sedang atau 75 gram untuk buah apel malang, dan 85 gram untuk apel merah dengan kalori 50 kkal per 1 penukar.
Selain itu, Diana juga mengingatkan pentingnya menjaga komposisi gizi seimbang dalam pola makan harian. Idealnya, karbohidrat kompleks menyumbang sekitar 55-65 persen dari total energi, protein sebanyak 15-20 persen baik dari sumber hewani maupun nabati, dan lemak sehat sekitar 25 persen dari total kebutuhan energi yang meliputi lemak sehat, sera serat dan mikronutrien dari sayur dan buah.
"Diet yang sehat bukan tentang membatasi satu jenis makanan, melainkan menjaga keseimbangan dan konsistensi. Buah sangat penting dalam pola makan sehat, tapi harus dikombinasikan dengan sumber protein, lemak baik, dan karbohidrat kompleks agar tubuh tetap bugar dan berat badan stabil," beber Diana.