TRIBUNJATENG.COM, NANJIAN - Seorang balita yang berperilaku seperti binatang viral di China.
Video memperlihatkan bocah laki-laki berusia tiga tahun tersebut berlari telanjang dengan keempat kakinya seperti anjing.
Rekaman itu memicu kekhawatiran publik terhadap kesejahteraan anak tersebut.
Video yang diunggah pada 15 Oktober 2025 itu menunjukkan bocah tersebut berlari di area peristirahatan jalan tol di Provinsi Sichuan, China barat daya.
Ia tampak mengambil makanan dari tanah dengan mulut lalu menciumnya sebelum dimakan, seperti dilaporkan South China Morning Post, Rabu (22/10/2025).
Sementara itu, kedua orangtuanya terlihat tidak jauh dari lokasi, mengenakan pakaian lengkap.
Mereka bepergian menggunakan kendaraan rekreasi (RV) bersama bayi satu tahun dan seekor anjing.
Dalam video, sang ayah tampak membantu bayi itu belajar berjalan, sedangkan anak sulungnya dibiarkan berperilaku seperti hewan.
Rekaman tersebut memicu kehebohan besar di media sosial China.
Banyak warganet mempertanyakan perilaku orangtua sang anak dan menilai tindakan itu sebagai bentuk penelantaran.
Menurut laporan China Newsweek, keluarga tersebut tinggal di Nanjian, Provinsi Yunnan.
Pemerintah daerah sudah memastikan keluarga itu tidak mengalami kesulitan ekonomi.
Mereka memiliki rumah di desa, tetapi memilih hidup berpindah dengan gubuk dan RV.
Petugas pemerintah dan pekerja sosial sempat berusaha mengunjungi mereka, tetapi upaya itu ditolak.
Orangtua si bocah mengaku sengaja membiarkan anak mereka tumbuh secara alami karena menerapkan metode natural parenting atau pengasuhan alami.
Ayah bocah itu disebut berusia sekitar 30 tahun, lulusan universitas, dan berasal dari Nanjian.
Sementara ibunya, berusia sekitar 40 tahun, tercatat sebagai penduduk Beijing dan memiliki gelar magister.
Warga lapor polisi, bantuan ditolak
Seorang warga desa mengaku kali pertama melihat bocah itu pada 2023.
Menurutnya, anak tersebut sering terlihat telanjang dan kotor bahkan saat musim dingin.
Ia juga kerap menirukan suara anjing dan menjulurkan lidah.
Beberapa warga sempat melaporkan hal itu ke polisi, tetapi gaya hidup keluarga tersebut tak berubah.
Bantuan dari warga dan relawan juga ditolak dengan alasan mereka tidak membutuhkan pertolongan.
Di media sosial, muncul rumor bahwa orangtua bocah itu memanfaatkan anaknya dengan mengunggah video ke situs gelap untuk mencari uang.
Pemerintah setempat membantah tuduhan itu, tetapi akan menelusuri rekening keluarga untuk memastikan tidak ada aliran dana mencurigakan.
Pada Senin (20/10/2025), pihak berwenang melaporkan bahwa keluarga tersebut akhirnya sepakat mengenakan pakaian pada anaknya dan mulai mengajarinya berjalan dengan dua kaki.
Mereka juga berencana mendaftarkan tempat tinggal resmi di Beijing.
Meski demikian, warganet masih menyerukan pengawasan ketat terhadap keluarga tersebut.
Berdasarkan hukum di China, pemerintah memiliki wewenang mencabut hak asuh orangtua apabila terbukti melakukan kekerasan atau penelantaran terhadap anak.
Regulasi ini sebenarnya sudah diberlakukan sejak 1987, tetapi baru ditegakkan secara aktif setelah 2015 ketika panduan resmi tentang pencabutan hak asuh diperjelas. (*)