Marine Safari Bali: Antara Edukasi dan Upaya Menjaga Ekosistem Laut Nusantara
Anniza Kemala October 24, 2025 06:34 PM

TRIBUNNEWS.COM - Taman Safari Indonesia menghadirkan Marine Safari Bali sebagai salah satu destinasi wisata keluarga yang memadukan pengalaman menarik, mulai dari mengenal berbagai satwa air, belajar tentang ekosistem laut, hingga berinteraksi langsung dengan satwa.

Saat memasuki area Marine Safari Bali, pengunjung akan disambut dengan sebuah lorong yang dibuat seperti tulang perut ikan paus, lengkap dengan ornamen ikan tuna di bagian atas yang menggambarkan makanan dari ikan paus.

Education Manager of Marine Safari Bali, Muhammad Khoiri Habibullah menjelaskan, konsep ini bertujuan memberikan gambaran bahwa pengunjung dapat mengenal lebih banyak seputar ekosistem perairan di Marine Safari Bali. 

Untuk itu, marine park ini dibagi menjadi enam zona, yaitu River Zone, Rainforest Zone, River Monster, Estuary Zone, Coastal Zone, dan Ocean Zone. 

“Pembagian zona ini menjadi daya tarik tersendiri karena mengajak pengunjung untuk mengenal satwa air secara berurutan dari area sungai, hutan hujan tropis sampai ekosistem yang di laut lepas,” ujar Khoiri saat memandu tur di Marine Safari Bali, Jumat (11/10/2025).

Tidak hanya menghadirkan berbagai jenis satwa di balik akuarium kaca, Marine Safari Bali juga menawarkan pengalaman yang lebih interaktif karena pengunjung bisa menyentuh, bahkan memberi makan langsung beberapa satwa yang ada di sana.

KONSERVASI DAN EDUKASI  Marine Safari Bali 2

Samuel Liu, Manajer Operasional Marine Safari Bali menjelaskan, konsep ini sengaja dibuat agar pengunjung bisa terhubung lebih dekat dengan satwa dan pulang dengan pengalaman yang berkesan sekaligus pesan penting tentang kelestarian alam.

“Kami ingin menghadirkan cara modern untuk terhubung dengan para pengunjung. Melalui kegiatan edukatif yang mengizinkan mereka untuk menyentuh dan terkoneksi dengan satwa secara langsung, maka pengunjung juga akan lebih mengingat dan menghargai pengalaman mereka,” jelasnya. 

Terlebih, karena tidak semua orang bisa menyelam atau menjelajahi laut untuk bertemu satwa laut secara langsung, Samuel merasa akuarium publik seperti Marine Safari Bali berperan penting sebagai jembatan antara manusia dan kehidupan laut. Dari sinilah lahir kesadaran untuk melindungi dan menghargai pentingnya ekosistem laut bagi kehidupan.

Menunjukkan yang “Di Balik Layar”

Lebih dari sekadar tempat wisata, Marine Safari Bali menyimpan misi besar dari Taman Safari Indonesia sebagai sebuah lembaga konservasi untuk menjaga keberlanjutan laut dan melindungi ekosistem perairan Indonesia.

Melalui tur di Education & Conservation Centre Marine Safari Bali  dengan program BOH (Back of House) Talk, Taman Safari Indonesia menjelaskan apa yang mereka lakukan ‘di balik layar’, termasuk keseriusan dalam menjaga kualitas air yang menjadi tempat tinggal satwa. 

Samuel menjelaskan, air merupakan elemen paling vital dalam kehidupan laut, karena itu Marine Safari Bali memiliki tim Life Support System (LSS) yang memastikan kualitas air selalu terjaga.

“Tim LSS bekerja sama dengan tim laboratorium untuk memantau dan menyesuaikan kondisi air, mulai dari proses filtrasi, pengaturan ozon, hingga pengendalian UV. Sesuai namanya, sistem ini memang menjadi penopang utama kehidupan di dalam akuarium,” ungkap Samuel.

KONSERVASI DAN EDUKASI  Marine Safari Bali 1

Selain itu, di Education & Conservation Centre juga terdapat beberapa ruang lain yang menunjukkan Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi dalam menjaga kesejahteraan satwa di Marine Safari Bali, diantaranya medical pool, food preparation, hospital, water quality lab, serta clinic pathological.

Marine Safari Bali juga memiliki tim medis yang siaga menjaga kesehatan para satwa, terdiri dari 2 dokter hewan, 2 perawat serta 4 laboran dilengkapi dengan laboratorium dan alat penelitian yang canggih.

Upaya Konservasi: Dari Terumbu Karang hingga Hiu Endemik

Bagi Marine Safari Bali, edukasi dan konservasi berjalan beriringan. Salah satu program utamanya adalah pembiakan terumbu karang dan satwa laut endemik.

“Kami sedang menjalankan program coral framing dengan memilih karang endemik atau yang terancam punah. Salah satunya dengan kelompok yang menyelamatkan karang dari lokasi reklamasi di Bermuda. Karang-karang yang hampir musnah ini kami pindahkan ke Bali untuk dibudidayakan di lingkungan terkontrol, lalu dikembalikan ke alam liar,” jelas Samuel.

Selain terumbu karang, Marine Safari Bali juga melakukan program penangkaran hiu bambu, cuttlefish, dan kuda laut. Untuk hiu endemik Indonesia, Marine Safari Bali bekerja sama dengan berbagai pihak untuk breeding shark ray.

“Program pembiakan shark ray belum banyak berhasil di dunia. Salah satu yang sukses adalah di Sentosa Sea Aquarium, Singapura, dan tim kami dulu ikut dalam proyek itu. Kini kami ingin melanjutkan upaya tersebut di Bali,” ujar Samuel.

KONSERVASI DAN EDUKASI  Marine Safari Bali 5

Ia menambahkan, Marine Safari Bali memiliki fasilitas karantina dan penampungan terbaik di Indonesia, sehingga dipercaya untuk menjadi tempat penampungan sementara sebelum pelepasan satwa ke habitat aslinya.

Senada dengan itu, Direktur Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau menjelaskan bahwa yang dilakukan Taman Safari Indonesia merupakan konservasi ex-situ berfokus pada penyelamatan dan pengembangbiakan spesies langka di luar habitat aslinya.

“Konservasi ex-situ bisa dibilang sebagai tembok pertahanan terakhir. Ketika kondisi di alam terlalu sulit atau habitatnya terancam, konservasi ex-situ memastikan kita masih memiliki cadangan genetik dan populasi spesies tersebut. Jadi, kalau di alam mereka terancam punah, kita masih punya stok untuk menjaga keberlangsungan hidupnya,” jelas Aswin secara daring, Minggu (12/10/2025).

Ia menyebut, hal ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Taman Safari Indonesia dalam memastikan keseimbangan ekosistem tetap terjaga, sekaligus memberikan harapan bagi kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

KONSERVASI DAN EDUKASI  Marine Safari Bali 1

Terlebih, Marine Safari Bali juga memiliki Varuna Tank yang merupakan akuarium terbesar di Pulau Bali yang berukuran 20 x 7 meter dengan total kapasitas 1,3 juta liter air. 

Menariknya, selain menjadi tempat bagi 1.500 ikan dari 30 spesies, akuarium ini juga menjadi latar dari Varuna Show, pertunjukan teatrikal bawah air kelas dunia yang dapat disaksikan pengunjung sambil menikmati santapan fine dining mewah.

Bukan sekadar hiburan, pertunjukan teatrikal bawah air pertama di Indonesia ini juga menghadirkan cerita dengan pesan kuat yang berkaitan dengan konservasi laut dan dampak sampah plastik di lautan serta mengaitkannya dengan budaya Bali.

Dengan menghadirkan wisata yang berpegang pada edukasi dan konservasi, Taman Safari Indonesia berharap Marine Safari Bali tidak hanya memberikan hiburan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, tetapi juga menjaga alam Indonesia tetap hidup dan lestari.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.