TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kampung Pelangi di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, satu di antara destinasi wisata di Kota Semarang kembali tampil cerah setelah dilakukan pengecatan ulang serta kerja bakti massal.
Kawasan yang pernah viral karena warna-warni cat rumahnya dan viral kembali karena warna cat yang mulai pudar belum lama ini, sebagian telah dicat kembali, Jumat (24/10).
Kegiatan pengecatan dan pembersihan lingkungan tersebut di antaranya melibatkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, BBWS Pemali Juana, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Tata Ruang (Distaru), Kecamatan Semarang Selatan, serta unsur pemuda yang tergabung dalam KNPI.
Wakil Ketua I KNPI Kota Semarang, Arif Rahman mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Melalui momentum tersebut, para pemuda diajak untuk terlibat langsung dalam aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Alhamdulillah pada momen hari ini, memperingati hari Sumpah Pemuda, teman-teman kepemudaan dilibatkan oleh PU dan Perkim untuk bersama-sama dalam kegiatan sosial di Kampung Pelangi dengan harapan teman-teman kepemudaan bisa terlibat, turun langsung ke lapangan bersama-sama PU dan Perkim untuk membersihkan Kampung Pelangi," kata Arif.
Arif menambahkan, sekitar 20 anggota KNPI turut serta dalam kegiatan kerja bakti bersama sejumlah instansi pemerintah.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh nyata semangat gotong-royong dan kepedulian pemuda terhadap lingkungan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya sebatas pencetus ide, tidak hanya sebatas usul masukan, tapi ini kegiatan nyata kawan-kawan pemuda untuk turun aksi di lapangan," ungkapnya.
Kepala Dinas PU Kota Semarang, Suwarto mengatakan aksi ini bertujuan menghidupkan kembali ikon wisata kota yang sempat redup.
"Kami berinisiasi untuk menggerakkan para pemuda, termasuk kita beberapa unsur, baik dari unsur dinas maupun masyarakat, kemudian unsur pemuda KNPI. Kita bergerak bersama masyarakat di sekitar Randusari ini untuk sama-sama membersihkan dan kemudian melakukan pengecetan Kampung Pelangi yang dulu sempat viral," kata Suwarto.
Suwarto menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, Kampung Pelangi sempat menjadi destinasi wisata favorit yang menarik wisatawan domestik hingga mancanegara.
Letaknya yang berdekatan dengan Lawang Sewu menjadi potensi besar untuk dikembangkan sebagai satu kawasan wisata terpadu.
“Kalau Kampung Pelangi kembali hidup, dampaknya bisa dirasakan masyarakat. Masyarakat bisa jualan, bisa membuat kerajinan di situ, bisa sebagai guide yang semuanya dari masyarakat juga. Nah,kami di pemerintahan, mendorong apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan ini menjadi bersih, menjadi menarik, menjadi destinasi wisata," terangnya.
Kerja bakti
Disebutkan, kegiatan kerja bakti ini diikuti lebih dari 500 peserta, termasuk 100 petugas dari bidang Sumber Daya Air DPU Kota Semarang.
Selain pengecatan rumah warga, dilakukan pula pembersihan kawasan dan pengerukan ringan di sekitar aliran sungai.
Untuk menjaga keamanan konstruksi, pengerjaan sungai sementara dilakukan secara manual.
Koordinasi kegiatan berada di bawah Kecamatan Semarang Selatan bersama kelurahan setempat, sedangkan kebutuhan cat dan peralatan ditanggung bersama, termasuk melalui dukungan CSR.
Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati mengungkapkan, kampung-kampung lama memiliki potensi sebagai destinasi wisata sekaligus area penataan lingkungan yang baik. Kampung Pelangi, yang sempat viral beberapa tahun lalu, menurutnya menjadi salah satu fokus revitalisasi.
"Kampung Pelangi kita coba untuk hidupkan lagi. Kaitannya dengan itu, Ibu Wali Kota kan juga sempat ingin menghidupkan beberapa kampung-kampung yang memang itu bisa menjadi objek-objek wisata," terang Pipie, sapaannya.
Kolaborasi ini, lanjutnya, diharapkan dapat menghidupkan kembali kampung-kampung yang sebelumnya kurang diperhatikan.
Selain aksi pengecatan, kegiatan ini juga menyentuh aspek lingkungan, termasuk pengelolaan Kali Semarang.
"Dari hulu ke hilir itu kalinya juga harus bersih. Ini salah satu kolaborasi, karena kita enggak bisa sendirian," imbuhnya. (Idayatul Rohmah)