Skor 1-2! Hasil Timnas U17 Indonesia vs Paraguay, Unggul di Babak I di Laga Uji Coba Tertutup
Khairil Rahim October 25, 2025 11:31 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hasil akhir Timnas U17 Indonesia vs Paraguay sudah berakhir di laga uji coba internasional yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (25/10/2025).

Skor akhir di laga dalam rangka persiapan menuju Piala Dunia U17 2025 di Qatar ini adalah 2-1 untuk kemenangan Paraguay. 

Skuad Garuda Muda tampil menjanjikan di babak pertama dengan unggul lebih dulu 1-0. 

Namun, Paraguay U17 berhasil bangkit di paruh kedua dan membalikkan keadaan lewat dua gol, termasuk satu yang tercipta di menit-menit akhir pertandingan.

Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi tim asuhan pelatih Indonesia U17 untuk menghadapi lawan-lawan kuat di ajang dunia mendatang. 

Dilansir intagram Garuda Fansfage, Paraguay U17 sendiri datang dengan reputasi solid mereka finis di peringkat ke-5 Kejuaraan Conmebol U17, usai mengalahkan Argentina U17. 

Sebelum laga kontra Indonesia, Paraguay juga menahan imbang tim kasta utama Liga Paraguay, Libertad, dengan skor 2-2.

Meski hasil akhir belum memuaskan, performa Indonesia U17 tetap menuai apresiasi karena mampu menandingi intensitas permainan tim asal Amerika Selatan tersebut.

Selanjutnya, Timnas Indonesia U17 akan berhadapan dengan Pantai Gading U17, juara 3 Piala Afrika U17 (CAF), pada 27 Oktober 2025 laga yang diharapkan memberi gambaran lebih jelas soal kesiapan Garuda Muda menjelang Piala Dunia U17 Qatar.

Sepak bola Indonesia selalu memiliki kisah yang lahir dari hal-hal sederhana. Dari tanah lapang kampung yang berdebu, dari bola plastik yang mudah pecah, hingga langkah kecil seorang anak yang berlari tanpa alas kaki.

Dari tempat itu pula lahirlah mimpi besar—mengenakan lambang Garuda di dada dan berdiri sejajar dengan pemain terbaik dunia.

Evandra Florasta adalah bagian dari kisah itu. Namanya kini tercatat sebagai salah satu talenta muda Indonesia yang bersiap menuju panggung paling bergengsi: Piala Dunia FIFA U-17 2025 di Qatar.

Perjalanannya bukan sekedar catatan statistik, melainkan kisah panjang tentang mimpi, kerja keras, dan keberanian untuk terus berkembang.

"Kalau dari cerita ayah, awalnya saya masih berumur dua tahun. Waktu itu saya sering membelikan mainan, macam-macam. Tapi dari semuanya, saya paling tertarik sama bola plastik. Mainan lain saya tinggalkan, bola itu yang saya terus tendang-tendang. Dari situ ayah lihat saya punya keinginan di sepak bola," kenangnya saat berbicara kepada FIFA .

Dari jutaan anak Indonesia lainnya, Evandra menapaki sepanjang Sekolah Sepak Bola (SSB). Dari lapangan-lapangan kecil itulah bakatnya ditempa.

Pada usia 12 tahun, ia memberanikan diri mengikuti seleksi di Bhayangkara FC. Langkah itu menjadi pintu masuk menuju program Elite Pro Academy U-16, sebuah pijakan penting yang membuka jalan ke panggung nasional.

Namun, jejak perjalanan Evandra tak lepas dari satu nama besar: Lionel Messi. Ayahnya adalah penggemar berat Barcelona dan kecintaan itu juga diwariskan kepadanya.

Malam-malamnya diisi dengan menonton Blaugrana , terpana oleh setiap sentuhan sang juara Piala Dunia FIFA 2022 bersama Argentina .

"Dulu kecil, saya dari kecil sama ayah sering nonton Barcelona. Dari situ saya suka aja lihat cara main Messi. Karena sama-sama kaki kiri, saya merasa ada kedekatan. Tapi yang paling saya kagumi bukan dribelnya, melainkan visi permainannya—umpan-umpan tajam dan assist yang selalu menguntungkan rekan setim," jelasnya.

Cinta pada visi permainan itu kemudian membentuk karakternya sebagai seorang gelandang. Ia bukan tipikal pemain yang mencari sorotan lewat gol indah, melainkan pencipta serangan yang menghadirkan solusi di lapangan.

Perjalanan internasionalnya mulai mendapat sorotan saat tampil di Piala Asia AFC U-17 2025. Dalam laga dramatis fase grup melawan Korea Selatan, Evandra maju sebagai eksekutor penalti di menit akhir. Tendangannya sempat ditepis kiper, namun bola rebound kembali terjadi dan berhasil ia sambar menjadi gol kemenangan 1-0 untuk Indonesia.

"Perasaan saya ketika mendapat penalti di menit akhir itu benar-benar penuh ketegangan. Kaki saya bergetar, rasa takut itu ada. Tendangan saya ditepis, tapi Alhamdulillah bola kembali ke arah saya dan bisa saya masukkan," katanya.

Momen itu menjadi pembuktian mental baja seorang pemain muda. Evandra tidak larut dalam kegagalan, justru bangkit lebih kuat.

Di laga terakhir fase grup melawan Yaman, ia kembali mendapat kesempatan mengakhiri penalti. Berkat latihan tambahan yang rutin ia lakukan selepas sesi reguler, kali ini eksekusinya sempurna dan menghasilkan gol.

"Setelah melawan pertandingan Korea Selatan, saya terus berlatih, khususnya untuk penalti. Saya sengaja meminta izin pelatih menambah porsi latihan. Dan benar saja, saat melawan Yaman, kami dapat penalti. Teknik baru yang saya latih berhasil, dan eksekusi itu membuahkan gol," jelasnya.

Kini, bersama Garuda Muda , Evandra akan menghadapi tantangan di Grup H Piala Dunia U-17 yang berisi Brasil, Honduras, dan Zambia. Sebuah grup yang sarat sejarah dan persaingan ketat.

"Tentu saja kami sudah mempersiapkan diri sejak lama bersama pelatih Nova [Arianto]. Target utama kami adalah bisa lolos dari fase grup. Namun, bagi saya pribadi, bukan hanya itu. Saya ingin Indonesia bisa berbicara lebih banyak di Piala Dunia nanti," tegasnya.

Bagi pemain muda mana pun, menghadapi Brasil adalah mimpi sekaligus ujian besar. Dari negeri Samba lahirlah legenda seperti Pele hingga Neymar, dan kini Evandra berkesempatan mengukur dirinya melawan generasi baru mereka.

"Melawan Brasil adalah kesempatan besar. Kita semua tahu kualitas mereka, dari U-17, U-20, hingga tim seniornya yang luar biasa. Dari pertandingan itu, siapa tahu kami bisa memetik banyak pelajaran yang membantu perkembangan saya dan tim ke depannya," ujarnya.

Jika harus menggambarkan dirinya di lapangan, Evandra memilih satu nama: Kevin De Bruyne. Seperti mantan bintang Manchester City yang kini bermain untuk Napoli itu, ia lebih senang mengatur serangan, membuka ruang, dan memberikan umpan-umpan kunci dibandingkan sekadar mencetak gol.

"Kalau saya pribadi, gaya bermain saya lebih dominan ke depan, membantu serangan. Mungkin bisa dibilang mirip dengan Kevin De Bruyne," ujarnya.

Namun, bagi Evandra, Piala Dunia FIFA U-17 hanyalah awal dari perjalanan panjang. Sadarnya, turnamen ini adalah panggung sekaligus etalase yang bisa membuka jalan menuju level lebih tinggi.

"Harapan saya dalam jangka panjang adalah bisa terus berkembang dan menjaga konsistensi permainan. Syukur-syukur, saya bisa mendapat kesempatan bermain di luar negeri. Apalagi nanti di bulan November ada Piala Dunia U-17, yang akan disaksikan banyak talent scouting," tegas pemain berusia 17 tahun tersebut.

”Oleh karena itu, sejak sekarang saya mempersiapkan diri agar tampil maksimal. Yang terpenting saat ini adalah fokus pada diri sendiri, menjaga konsistensi, dan soal kesempatan berkarier di luar negeri, biarlah waktu yang menjawab.”

Timnas U-17 Indonesia dipastikan gagal menghadapi Afrika Selatan. 

Namun, Nova Arianto memastikan sudah ada pengantinya.

Timnas U-17 Indonesia memang menjalani pemusatan latihan (TC) di Dubai, Uni Emirat Arab, mulai 17 Oktober 2025.

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto memastikan selama I Putu Panji dan kawan-kawan menjalani TC di Dubai ini akan ada tiga laga uji coba.

Tentu saja ini sebagai persiapan Timnas U-17 Indonesia menuju Piala Dunia U-17 2025 yang bakal bergulir di Qatar pada 3-27 November mendatang.

Oleh karena itu, Skuad Garuda Asia akan menjalani uji coba untuk persiapan menghadapi Piala Dunia U-17 2025 ini.

Timnas U-17 Indoensia direncanakan menjalani uji coba lawan Paraguay terlebih dahulu.

Tim Merah Putih dijadwalkan lawan Paraguay pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Kemudian laga kedua yang sebelumnya direncanakan menghadapi Afrika Selatan dipastikan gagal.

Timnas U-17 Indonesia gagal menghadapi Afrika Selatan dalam uji coba kali ini.

Namun, Nova Arianto memastikan bahwa untuk uji coba tim Merah Putih tetap tiga kali.

Oleh karena itu, ia memastikan uji coba melawan Afrika Selatan diganti oleh Pantai Gading U-17.

“Ganti lawan Pantai Gading, dan untuk tanggalnya masih sama yakni tanggal 27 Oktober 2025,” ujar Nova Arianto saat dihubungi BolaSport.com, Senin (20/10/2025).

Setelah menghadapi Pantai Gading U-17 ini, Timnas U-17 Indonesia bakal lanjut menjalani uji coba terakhir.

Skuad Garuda Asia akan menjalani uji coba ketiga lawan Panama sesuai dengan rencana awal.

Hanya saja ada perubahan jadwal yang awalnya direncanakan berlangung 29 Oktober ini dipastikan digelar pada 30 Oktober 2025.

Untuk itu, Zahaby Gholy dan kawan-kawan dipastikan akan tetap menjalani tiga pertandingan uji coba selama di Dubai.

Timnas U-17 Indonesia ini memang menjalani persiapan dengan maksimal, karena akan menghadapi lawan yang tak mudah.

Tim asuhan Nova Arianto dalam ajang ini dipastikan bergabung dalam grup H bersama Brasil, Zambia, dan Honduras.

Timnas U-17 Indonesia dijadwalkan pertama kali lawan Zambia pada 4 November mendatang.

Kemudian laga kedua, I Putu Panji dan kawan-kawan akan kontra Brasil pada 7 November 2025.

Setelah itu, laga terakhir penyisihan grup ini tim menghadapi Honduras pada 10 November mendatang.

Untuk tim yang mamu finis di posisi puncak dan runner-up nantinya berhak melaju ke babak selanjutnya.

Oleh karena itu, Nova Arianto pun menargetkan untuk bisa memawa Timnas U-17 Indonesia lolos ke babak selanjutnya.

Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia U17 2025

Timnas U-17 Indonesia Vs Paraguay - 25 Oktober 2025

Timnas U-17 Indonesia Vs Pantai Gading - 27 Oktober 2025

Timnas U-17 Indonesia Vs Panama - 30 Oktober 2025

Jadwal Piala Dunia U17 2025 Grup H (Live SCTV/Indosiar)

Pertandingan pertama Grup H Piala Dunia U17 2025 akan dimainkan pada 4 November 2025 antara Brasil Vs Honduras dan Indonesia Vs Zambia.

*4 November 2025

Brasil vs Honduras
Lapangan 7, Aspire Zone, Al Rayyan 

Indonesia vs Zambia
Lapangan 8, Aspire Zone, Al Rayyan pukul 23.00 WIB

*7 November 2025

Brasil vs Indonesia
Lapangan 7, Aspire Zone, Al Rayyan pukul 23.00 WIB

Zambia vs Honduras
Lapangan 8, Aspire Zone, Al Rayyan

*10 November 2025

Zambia vs Brasil
Lapangan 7, Aspire Zone, Al Rayyan

Honduras vs Indonesia
Lapangan 8, Aspire Zone, Al Rayyan pukul 23.00 WIB

(Banjarmasinpost.co.id)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.