BOLASPORT.COM -Jay Idzes mengungkapkan rahasia kepemimpinannya jadi kapten Timnas Indonesia sejak usia yang sangat muda.
Sejak debut pada 21 Maret 2024, Jay Idzes langsung jadi pilihan utama Timnas Indonesia.
Bek Sassuolo tersebut juga cepat jadi sosok yang memimpin lini belakang Timnas Indonesia.
Sejakronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jay Idzes dipercaya mengenakan ban kapten Timnas Indonesia.
Pemain kelahiran Mierlo tersebut dikenakan ban kapten usai Asnawi Mangkualam tidak tampil pada laga tersebut.
Pasalnya, saat laga lawan China pada Oktober 2024, Asnawi Mangkualam kembali mengenakan ban kaptennya saat dipercaya sebagaistarterbersamaan dengan Jay Idzes.
Namun, kini Jay Idzes jadi kapten utama Timnas Indonesia.
Kehadirannya di lini belakangnya memberi rasa aman bagi penjaga gawang Skuad Garuda.
Pemilik 16 caps Timnas Indonesia tersebut mengungkapkan rahasianya jadi kapten.
Dirinya mengaku terus belajar memimpin seluruh timnya di dalam dan luar lapangan.
"Saya berpikir saya dapat menjadi pemimpin mau di luar atau di dalam lapangan," ujar Jay Idzes dilansir BolaSport.com dari Youtube Sassuolo.
"Dan di awal karir saya ketika saya masih sangat muda, saya harus menjelajahi apa artinya bagaimana saya membawa diri sendiri di dalam dan di luar lapangan."
"Kamu ingin jadi pemimpin yang seperti apa pada awal karir saya saya belum begitu yakin bagaimana cara mengaturnya."
"Bagaimana cara mengaturnya dengan cara yang terbaik. Dan seiring berjalannya waktu, dengan pengalaman, kamu belajar dan kamu melihat kapten lainnya di depan atau ketua lainnya di tim yang pernah bermain bersama saya."
"Dan itu membantu saya mengasah kemampuan saya sebagai pemimpin," ujarnya.
Sepanjang kariernya di dunia sepak bola, Jay Idzes mengaku belum pernah menjadi kapten.
Timnas Indonesia adalah tim yang pertama yang mempercayainya sebagai kapten.
Dirinya mengaku terus belajar dari para pendahulunya di berbagai klub yang pernah dibelanya.
Dari sana, dirinya belajar menjadi pemimpin bagi Timnas Indonesia.
Jay Idzes mengaku sudah siap menikmati tanggung jawab sebagai pemimpin tim.
"Saya masih berumur 25. Saya belum pernah menjadi kapten seumur hidup saya," ujar pemain kelahiran Mierlo tersebut.
"Saya masih belajar, saya mulai terbiasa berkat pemain lain yang saya kagumi."
"Saya melihat bagaimana kapten bekerja dan apa yang bisa saya pelajari dari mereka."
"Sedikit demi sedikit, saya mencapainya."
"Tentu saja, saya juga memiliki sejumlah tanggung jawab, tetapi saya tidak takut dan bahkan menikmatinya, sejujurnya," katanya.