Kronologi Geng Motor Aniaya Pencari Nasi Sisa hingga Tewas di Medan, Satu Pelaku Sempat Kabur dengan Pesawat
Faza Anjainah Ghautsy October 26, 2025 03:34 PM

Grid.ID- Kronologi geng motor aniaya pencari nasi hingga tewas di Medan. Satu pelaku sempat kabur dengan pesawat.

Seorang pencari nasi sisa bernama David Mertua Nainggolan (27) dikabarkan tewas di Jalan, Padang, tepatnya pinggiran rel Kereta Api, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, pada 13 Oktober lalu. Kapolres Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa telah menangkap 3 pelaku yang merupakan geng motor di tempat berbeda.

Dua pelaku yaitu ada WH (16), warga Jalan Letda Sujono Kecamatan Medan Tembung, dan PH (14) warga Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Keduanya berperan dalam menggertak korban dengan senjata tajam berjenis cocor bebek.

Keduanya lalu ditangkap pada Selasa (14/10/2025) di Kecamatan Medan Tembung. Selanjutnya, untuk tersangka utamanya, yaitu RJ (18) merupakan warga Gang Amal Ujung, Jalan Bersama Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan tembung.

RJ diketahui membacok bagian badan kiri David sebanyak 2 kali menggunakan senjata tajam warna merah dengan panjang sekitar 2 meter dan membuat korban tewas. Dia dikabarkan sempat melarikan diri menggunakan pesawat setelah melakukan aksinya itu, namuntertangkap di rumah kakaknya pada 15 Oktober di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, Banten.

"Satu pelaku lainnya yang menjadi pelaku utama, menyabet. Dia lari ke Tangerang, dan tim esoknya melakukan penangkapan 1 pelaku dewasa dan merupakan pelaku utama," jelasn Calvijn.

Melansir dari Tribun-Medan.com, pihak kepolisian lalu menerangkan bahwa total ada tujuh tersangka dalam kasus ini. Namun, mereka baru menangkap 3 orang dan masih memburu 4 pelaku lainnya.

"Pelaku ada 6 orang. Kita tangkap 2 tersangka tempo di bawah 24 jam," terangnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto menjelaskan bahwa kronologi meninggalnya David ini berawal sekitar pukul 02.00 WIB saat kelompok tersangka berkumpul di Gang Terong sambil membawa senjata tajam.

Kemudian, pukul 03.00 WIB, mereka beranjak ke sekitar rel kereta api dan melihat korban bersama rekannnya bernama Berry keluar dari gang. Ketika keluar dari gang, Berry ternyata mengambil batu, lalu melemparkan ke arah kelompok pelaku dan kabur.

Para pelaku yang tergabung dalam geng motor yang dikenal sebagai Tongkrongan Geroja Medan dan Kriminal Khusus Kecil ini langsung melakukan pengejaran. David yang saat itu bergegas pergi dengan becak barangnya lalu dibacok di bagian perut sebelum sempat melarikan diri.

"Target mereka atas nama Berry, tapi dia kabur. Dia memang pemuda daerah dan sering berkonflik di situ," jelas Bayu.

Kronologi geng motor aniaya pencari nasi sisa selanjutnya yaitu, Ana Sitorus yang merupakan keluarga korban memberikan keterangannya. Hal ini dia tuturkan saat ditemui di rumah duka Jalan Batet, Kecamatan Medan Denai.

Dia menceritakan bahwa pada Senin subuh, seseorang menggedor-gedor rumahnya. Ketika membuka pintu, dia melihat David dalam kondisi tidak berdaya dibawa oleh temannya menggunakan becak.

“Dibilang kawannya lah, si David ini ditikam. Gak tahu sudah mati atau tidak. Itu lah dibawa dia ke rumah sakit terdekat. Rupanya ujungnya meninggal dunia,” kata Ana, dilansir dari Kompas.com.

Keluarga korban ini juga membeberkan bahwa saat kejadian, David ternyata hendak mengambil ponsel yang digadaikan. Namun dia terjebak oleh sekumpulan pemuda yang berniat tawuran sambil membawa senjata tajam.

"Korban ini kebetulan ke situ mau ngambil ponsel yang digadaikan. Itu lah jadi sasaran dia. Kena pukul dan tikam. Itu ada CCTV-nya tadi,” ungkap Ana.

“Dia ini tidak ikut tawuran. Kebetulan nahas dia kena. Pagi-pagi biasanya dia kerjanya bantu mamanya, pakai becak, cari nasi sisa untuk peternak babi. Anak baik-baik lah,” tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.