TRIBUNJATENG.COM - Seiring menipisnya cadangan sumber energi berbasis fosil dan dampak lingkungan yang dihasilkan atas pemanfaatannya, maka Pemerintah membuat kebijakan konservasi dan diversifikasi energi dengan cara mengembangkan dan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dengan target bauran energi nasional dari sektor EBT sebesar 23 persen di tahun 2025 dan tahun 2050 sebesar 31 % .
Provinsi Jawa Tengah turut berkontribusi atas target nasional tersebut dengan memasang target sebesar 21,32 % tahun 2025 dan tahun 2050 sebesar 28,82 % yang roadmap pencapaiannya tertuang dalam RENSTRA 2024 – 2026 Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman melalu kegiatan riset dan penelitian bermaksud mengembangkan energi alternatif ini menjadi sumber energi dalam rangkat ketahanan energi nasional, kegiatan ini bisa dikembangkan untuk kegiatan riset mahasiswa atau dosen dalam membantu ketahanan energi di wilayah Banjarnegara.
Salah satu energi alternatif yang bias dikembangkan di wilayah Kab. Banjarnegara khususnya di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa adalah pemanfaatan gas rawa.
Pemanfaatan gas rawa (biogenic shallow gas) diharapkan mampu dikembangkan sebagai sumber energi alternatif baru oleh masyarakat sekaligus mewujudkan kemandirian energi desa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Gas rawa, juga dikenal sebagai "biogenic shallow gas", adalah gas yang terbentuk secara alami di lingkungan rawa, paya, dan lahan basah. dari dekomposisi bakteri anaerobik (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen) pada bahan organik yang terendam air, Gas ini terutama terdiri dari metana (CH4) dan juga mengandung sejumlah kecil hidrogen sulfida, karbon dioksida, dan jejak fosfin.
Gas rawa terbentuk seperti sisa tumbuhan dan hewan yang terendapkan pada lingkungan sedimentasi rawa – rawa purba dan berubah fasa menjadi gas atau cebakan gas pada akuifer dangkal (0-50 m bmt).
Gas rawa ini juga tergolong ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk menggantikan LPG.
Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi gas rawa yang cukup besar sebesar 14,47 juta SCF (standart Cubic Feet), untuk di Kabupaten Banjarnegara sebesar 1,63 Juta SCF, yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Pemanfaatan gas rawa (biogenic shallow gas) diharapkan mampu dikembangkan sebagai sumber energi alternatif baru oleh masyarakat sekaligus mewujudkan kemandirian energi desa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Pengembangan sektor energi alternatif Gas Rawa yang menjadi salah satu energi terbarukan juga termasuk dalam rangka Pengembangan sistem ekonomi sirkular dan transisi energi.
Tujuan utama pemafaatan gas rawa adalah tercapainya pemanfaatan energi alternative gas rawa yang bernilai ekonomi dan berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sehubungan dengal tersebut diatas pemanfaatan gas rawa bukan hanya untuk keperluan rumah tangga saja tetapi bisa dikembangkan untuk kegunaan yang lain seperti penerangan jalan desa, pengolahan hasil pertanian (mesin pengering produk kapulaga) serta dapat digunakan juga menhidupkan mesin pompa air untuk irigasi pertanian
Pengembangan kemanfaatan gas rawa atau diversifikasi kemanfaatan Energi Alternatif Gas Rawa semakin besar sehinga menarik masyarakat penggunaannya karena dapat menikatkan perekonomian masyarakat.
Pada Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Tengah melaksanakan kegiatan Pilot Project Penerangan Jalan Desa Untuk Mengoptimalkan Pengembangan Pemanfaatan Energi Alternatif Gas Rawa Di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, sebagai usaha mewujudkan Desa Mandiri Energi.
Inovasi ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan gas rawa dan Pilot Project penerangan jalan desa Untuk mengoptimalkan pengembangan pemanfaatan energi alternatif gas rawa.
Manfaat dari solusi inovasi aksi perubahan ini adalah dapat memberikan pengetahuan terkait pengembangan energi alternative gas rawa, mengurahi ketergantungan terhadap pengunaan LPG (energi fosil) dan meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatnya kesadaran dan peran serta masyarakat terhadap pengelolaan energi alternatif. (*)