BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus penyerangan rumah dokter di Indramayu memasuki babak baru.
Polres Indramayu telah mengamankan 5 orang diduga menganiaya dokter hingga mengalami luka-luka.
Sejumlah barang bukti sudah turut diamankan polisi untuk mendalami motif penganiayaan.
Polisi juga mengakui rekaman video menjadi salah satu barang bukti untuk mendalami kasus yang menjadi viralk di media sosial.
Polres Indramayu menangkap lima orang pelaku yang diduga menganiaya seorang dokter di Desa Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kelima pelaku masing-masing berinisial R (42), H (45), S (41), SU (53), dan T (47).
Semuanya merupakan warga Kecamatan Anjatan.
“Dari hasil pemeriksaan awal dan bukti yang dikumpulkan, kami telah mengamankan lima orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, melalui keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).
Awal Kejadian Kasus penganiayaan ini terjadi pada Kamis (23/10/2025) di Desa Anjatan.
Korban, seorang dokter bernama Baskar (37), mendapat laporan dari istrinya—yang juga berprofesi sebagai dokter—bahwa ia mengalami tindakan tidak menyenangkan saat hendak pulang.
Spion mobil istri korban dirusak oleh seseorang yang diduga perangkat desa. Tak hanya itu, beberapa pelaku juga sempat mengejar istri korban hingga ke rumah.
Khawatir dengan keselamatan sang istri, Baskar segera pulang dari tempatnya bekerja di RS Al Irsyad dan tiba di rumah sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia kemudian berusaha mengklarifikasi peristiwa itu kepada sekelompok orang yang berkumpul di seberang jalan rumahnya.
Baca juga: Kondisi Cuaca Mendung, Debit Air Sungai Riam Kiwa di Pengaron Banjar Mulai Alami Penurunan
Namun, baru sampai di tengah jalan, korban tiba-tiba diadang dan dianiaya secara bersama-sama oleh para pelaku.
“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian pipi kanan, kening kiri, dan belakang telinga kanan. Korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Anjatan dan Polres Indramayu,” ujar Arwin.
Pelaku Diamankan dan Barang Bukti Disita
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mengidentifikasi lima orang pelaku dan langsung melakukan penangkapan. Kini kelima pelaku sudah diamankan di Mapolres Indramayu dan sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Indramayu.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video peristiwa dan hasil visum korban.
“Barang bukti ini untuk memperkuat dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP,” terang Arwin.
Polisi masih mendalami motif para pelaku dalam kasus ini, sementara kondisi korban dilaporkan berangsur membaik setelah mendapat perawatan medis.
Insiden penyerangan terhadap rumah seorang dokter di Desa Anjatan Baru, Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial (medsos).
Peristiwa ini diduga melibatkan seorang oknum kepala desa (kades) alias kuwu setempat dan menyebabkan suami sang dokter serta dua karyawan mengalami luka akibat pengeroyokan.
Kronologi Kejadian
Peristiwa bermula pada Kamis sore, 23 Oktober 2025, saat berlangsung arak-arakan kesenian Singa Depok di desa tersebut.
Dokter Irma yang baru pulang praktik dari RS Mitra Plumbon Patrol, kala itu hendak menuju rumahnya.
Saat melintasi jalan yang dipenuhi peserta arak-arakan, mobilnya diminta berhenti oleh seorang pria yang diduga panitia.
Tak lama, seorang pria berkacamata hitam--yang diduga adalah kuwu setempat--datang dan menyuruh Irma untuk berbelok ke gang kecil.
Kebingungan akibat dua arahan berbeda membuat Irma ragu.
Situasi memanas ketika pria berkacamata tersebut memukul spion mobil Irma dan mengucapkan kata-kata kasar.
Panitia sempat melerai dan menyarankan Irma segera pergi.
Namun, ketegangan berlanjut.
Sekelompok massa mendatangi rumah Irma, berteriak-teriak, dan melempar botol plastik ke arah rumah.
Suami Irma yang baru tiba mencoba menenangkan situasi, tetapi justru menjadi korban pengeroyokan bersama dua karyawan rumah tangga.
Mereka mengalami luka di bagian wajah dan kepala.
Kapolsek Anjatan, AKP H Rasita membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari korban dan tengah melakukan penyelidikan.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan visum terhadap korban.
“Kami akan menangani kasus ini secara profesional dan objektif, serta mengedepankan keadilan bagi semua pihak,” ujar Rasita.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyelesaikan konflik melalui musyawarah.
Kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas.
Unggahan di Medsos
Dokter Irma membagikan kronologi kejadian melalui akun TikTok @iermafitriasari.
Dalam unggahannya, ia menyampaikan rasa kecewa dan ketakutan atas intimidasi yang diterimanya setelah insiden tersebut menjadi viral.
Ia juga mengunggah video yang memperlihatkan pengeroyokan terhadap suaminya di depan rumah mereka.
Kasus ini memicu keprihatinan luas dari masyarakat yang mengecam tindakan kekerasan dan mendesak aparat untuk menindak tegas pelaku.
Termasuk jika terbukti ada keterlibatan aparat desa.(*)