Profil Penyanyi Lauv, Ternyata Sudah Terobsesi dengan Dunia Musik Sejak Berusia 13 Tahun
Siti M October 27, 2025 07:34 AM

Grid.ID - Profil penyanyi Lauv beberapa tahun belakangan memang tengah menyita perhatian publik. Ya, Lauv bahkan berhasil menarik perhatian dengan suara dan lagu-lagu yang diciptakannya.

Tak cuma itu, penampilan Lauv yang unik juga membuat dirinya makin memikat. Ia juga disebut sebagai sosok yang terobsesi musik sejak berusia 13 tahun.

Profil Penyanyi Lauv: Penyanyi dan Produser Musik Amerika dengan Sentuhan Romantis

Ari Staprans Leff, yang lebih dikenal dengan nama panggung Lauv, adalah penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser musik berbakat asal Amerika Serikat. Lahir pada 8 Agustus 1994 di San Francisco, California, Lauv berasal dari latar belakang keluarga yang beragam, ibunya berdarah Latvia, sementara ayahnya memiliki keturunan Yahudi, Rusia, dan Polandia.

Nama depan Ari dalam bahasa Ibrani berarti “singa,” dan Lauv sendiri diambil dari kata dalam bahasa Latvia yang memiliki makna sama, mencerminkan akar budaya yang kuat dalam dirinya. Masa kecil Lauv dihabiskan di pinggiran Atlanta, Georgia, sebelum keluarganya pindah ke Philadelphia, Pennsylvania, tempat ia menempuh pendidikan di Radnor High School.

Sejak kecil, Lauv menunjukkan ketertarikan besar pada musik. Ia belajar piano dan biola sebelum usianya mencapai sepuluh tahun, kemudian mulai menguasai gitar.

Perjalanan akademisnya dilanjutkan di New York University dengan fokus pada teknologi musik, termasuk pengalaman belajar di luar negeri di Praha, yang turut membentuk wawasan musikalnya. Karier profesional Lauv mulai menanjak pada 2014 ketika ia mengadopsi nama panggungnya.

Lagu debutnya “The Other,” yang ditulis bersama Michael Matosic, langsung mendapat respons positif dan masuk ke dalam Top 100 Spotify, menandai awal karier musiknya yang menjanjikan. Setelah lulus, Lauv sempat bergabung dengan sebuah perusahaan penerbitan musik di Amerika.

Pada September 2015, Lauv merilis EP pertamanya berjudul Lost in the Light yang berisi lima lagu. Setahun kemudian, ia meluncurkan single “Question,” yang videonya menampilkan Travis Mills.

Puncaknya, pada 2018, Lauv merilis album debut I Met You When I Was 18, yang ia gambarkan sebagai playlist pribadinya berisi lagu-lagu yang telah ia rilis sebelumnya.

Kesuksesan album ini membuka jalan bagi tur dunia yang diadakan bersama Jeremy Tucker. Pada September 2018, Lauv meluncurkan single berkolaborasi dengan Julia Michaels, “There’s No Way,” yang videonya menarik lebih dari 2,5 juta penonton dalam minggu pertama.

Prestasi ini juga membawanya masuk ke dalam daftar Artis Pendatang Baru Billboard pada Juni 2018. Karier kolaborasi Lauv juga makin bersinar dengan duet bersama penyanyi Australia Troye Sivan di lagu “I’m So Tired” pada Januari 2019.

Tak lama setelah itu, Lauv juga berpartisipasi dalam remix lagu “Make It Right” bersama BTS, boyband ternama asal Korea Selatan, menambah cakupan internasionalnya. Secara pribadi, Lauv dikenal sebagai sosok yang sangat terobsesi dengan musik sejak usia muda, dengan obsesi yang semakin mendalam pada usia 13 tahun.

Selain itu, ia juga dikenal romantis, dengan banyak lagu yang mengangkat tema cinta dan perasaan. Film seperti La La Land juga menjadi favoritnya. Lauv mengidolakan Chris Martin dari Coldplay, yang menurutnya merupakan penulis lagu patah hati terbaik. Namun, di balik kesuksesan, Lauv juga terbuka tentang perjuangannya melawan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

Kondisi mental ini ia tuangkan dalam lagu “Sad Forever,” sebagai bentuk penyampaian pengalaman dan perjuangannya melawan gangguan tersebut. Itulah profil penyanyi Lauv yang berhasil Grid.ID rangkum.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.