FIFA ASEAN Cup berpotensi menggusur tradisi Piala AFF yang sudah berlangsung dua tahunan sejak 1996.
FIFA meluncurkan gebrakan baru di region Asia Tenggara.
Pada Minggu (26/10/2025), Presiden FIFA Gianni Infantino menjalin kerja sama dengan para pemimpin negara ASEAN.
Pada pertemuan tersebut, Infantino menandantangani nota kesepahaman kerja sama lima tahun dengan sekjen ASEAN Kim Hourn, disaksikan ketua ASEAN Anwar Ibrahim.
Salah satu hasil kerja sama tersebut yaitu peluncuran turnamen bertajuk FIFA ASEAN Cup.
"FIFA ASEAN Cup akan diluncurkan dengan tujuan mendongkrak pengembangan sepak bola Asia Tenggara," demikian rilis yang diterima BolaSport.com.
Format turnamen tersebut belum diumumkan, tetapi FIFA mengindikasikan ia akan sama dengan Arab Cup.
"Turnamen regional ... dalam format yang akan mengikuti kesuksesan FIFA Arab Cup," bunyi rilis tersebut.
"Format persisnya turnamen ini akan difinalisasi dalam waktu sesingkatnya."
Untuk diketahui, FIFA Arab Cup merupakan turnamen empat tahunan yang diikuti negara-negara Arab.
Turnamen itu baru satu kali digelar, yaitu pada 2021, dan edisi kedua akan dihelat akhir tahun ini.
Pada edisi 2025, Arab Cup akan diikuti 16 negara, dengan sembilan negara lolos langsung, dan tujuh sisanya dari play-off kualifikasi.
Format turnamen tersebut yaitu 16 tim dibagi empat grup, dengan dua teratas lolos ke fase gugur delapan besar.
Adapun FIFA ASEAN Cup tampak akan digelar dengan jumlah partisipan lebih kecil, mengingat region ini hanya memiliki 11 negara.
Lantaran turnamen ini digelar oleh FIFA, maka dengan sendirinya ia akan masuk kalender FIFA.
Dengan demikian, klub-klub dapat diminta melepas pemain kepada timnas saat turnamen itu digelar.
Meski begitu terdapat potensi konflik kepentingan dengan "pemilik" sepak bola kawasan ini, yaitu ASEAN Football Federation (AFF).
AFF sudah mempunyai turnamen sendiri, yaitu Piala AFF, yang digelar dua tahunan sejak 1996.
Piala AFF (mulai edisi 2024 disebut ASEAN Cup) edisi selanjutnya akan digelar pada Juli-Agustus 2026.
Bukan hanya "rebutan" nama yang mirip, tetapi dua turnamen garapan FIFA dan ASEAN juga berpotensi menciptakan dualisme turnamen.
Timnas Indonesia belum pernah menjuarai Piala AFF, kini punya turnamen baru untuk disasar.
Negara anggota ASEAN:
