Poin penting:
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mulai 2026 tahun depan, Pemkot Surabaya menghapus komponen pemberian uang penunjang kuliah dalam program Beasiswa Pemuda Tangguh. Beasiswa jenjang kampus ini tak lagi menyertakan komponen uang ini.
Sejak program Beasiswa Pemuda Tangguh dijalankan pasca pandemi, Pemkot Surabaya mencari paling tidak 3.500 - 5.000 mahasiswa setiap tahun untuk dikuliahkan gratis. UKT dibayari Pemkot dan dapat uang saku.
Hingga 2025 ini, ada sekitar 5.000 mahasiswa dari keluarga kurang mampu atau gakin menikmati beasiswa ini. Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah memang diprioritaskan bagi mahasiswa gakin.
Dalam rapat membahas RAPBD 2026 antara Disbudporapar dan Komisi D DPRD Surabaya mengemuka bahwa akan ada penghapusan dana penunjang kuliah per semester Rp 750.000.
Tidak hanya itu, uang saku Rp 500.000 per bulan juga nominalnya dikurangi menjadi Rp 300.000. Namun di sisi lain, jumlah penerima atau kuota beasiswa Pemuda Tangguh 2026 naik berkali lipat.
Kalau selama ini kuota sekitar 5.000 an, tahun 2026 kuotanya menjadi 23.820 mahasiswa. Sementara besaran uang saku bulanan Rp 300.000. Tidak ada uang penunjang kuliah Rp 750.000.
Apakah uang saku bulanan dan uang penunjang kuliah itu juga berlaku untuk penerima lama? Kepala Disbudporapar Kota Surabaya Hidayat Syah menyampaikan bahwa masih menunggu aturan. "Tunggu regulasinya nanti seperti apa," katanya, Senin (27/10/2025).
Hidayat belum bisa memastikan karena saat ini masih dalam pembahasan bersama DPRD Surabaya di Komisi D. Namun yang pasti bahwa Beasiswa Pemuda Tangguh 2026 kuotanya bertambah menjadi 23.820 mahasiswa.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Imam Syafii memahami dengan dihapuskannya uang penunjang kuliah dan dipangkasnya uang saku bulanan bagi penerima beasiswa. Semua dikonversikan dalam naiknya kuota Beasiswa menjadi 23.820 mahasiswa.
Namun dampaknya bagi mahasiswa penerima juga harus diperhatikan. Terutama bagi mahasiswa lama atau yang sudah menerima program beasiswa selama ini.
"Apakah tanpa uang penunjang kuliah dan uang saku bulanan itu berkurang hanya penerima baru atau penerima lama. Kami berharap hanya berlaku untuk penerima baru saja," kata Imam.
Imam juga kaget ternyata banyaknya kuota hingga 23.820 penerima pada 2026 besok juga berdampak pada jaminan UKT (uang kuliah tunggal). Pemkot nantinya hanya akan mengcover UKT Rp 2,5 juta.
"Ini yang dijelaskan dalam pembahasan RAPBD. Kalau kampusnya memberlakukan UKT di atas Rp 2,5 juta, apakah mahasiswa yang nomboki. Pemkot katanya masih komunikasi dengan pihak kampus," kata Imam.
Saati ini ada 15 kampus PTN di Surabaya dan luar Surabaya yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk menjalankan program beasiswa Pemuda Tangguh.
Mereka adalah:
1. ITB
2. ITS
3. Unair
4. Unibraw Malag
5. UNS Solo
6. Unesa
7. UINSA
8. UPN Veteran Jatim
9. Univ Trunojoyo Madura
10. PPNS
11. PENS
12. Poltekes Surabaya
13. Poltekes Yogyakarta
14. Universitas Terbuka
15. Poltek Negeri Madiun. Faiq