Maruarar Catat Masih Ada 26,9 Juta Rumah Tak Layak Huni di RI
kumparanBISNIS October 28, 2025 08:40 PM
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mencatat masih ada 26,9 juta rumah yang tak layak huni. Untuk itu, pemerintah berniat membantu untuk merenovasinya.
Maruarar mengungkapkan tahun ini pemerintah akan membantu merenovasi 45 ribu rumah tak layak huni. Jumlah rumah yang akan direnovasi bakal meningkat lagi pada tahun depan.
“Kita tahu bahwa rakyat kita yang punya rumah, tapi tidak layak huni, ada 26,9 juta rumah. Jadi punya rumah, tapi tidak layak huni. Di sini, negara membantu tahun ini 45 ribu rumah yang direnovasi, supaya dari tidak layak huni, jadi layak huni,” kata Maruarar yang akrab disapa Ara di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (28/10).
“Tahun depan, bapak presiden meningkatkan besar sekali, jadi dari 45 ribu tahun ini, tahun depan menjadi 400 ribu dan itu sudah mendapatkan dukungan dari DPR. Jadi ini program yang sangat pro rakyat sekali,” tambahnya.
Kementerian PKP mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 10,89 triliun pada RAPBN 2026. Salah satu penggunaannya adalah untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau renovasi rumah swadaya sebesar Rp 8,90 triliun. Nantinya, 400 ribu unit rumah yang akan direnovasi berada di kawasan pesisir, perkotaan, dan perdesaan.
Perbesar
Foto udara rumah subsidi Program Rumah untuk Guru Indoensia yang masih dalam tahap pembangunan di Perumahan Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Ara melihat program BSPS juga dapat menciptakan nuansa gotong royong yang luar biasa. Hal ini menurutnya juga menjadikan BSPS sebagai program yang digemari masyarakat.
“Jadi juga mereka juga bergotong royong. Jadi bukannya dari negara, tapi juga bergotong royong. Bahkan rumah yang tadi malam saya lihat itu, kayaknya renovasi total. Artinya bisa dibilang hampir seperti membangun baru. Jadi rakyat sangat menggemari program ini, karena kerasa banget,” ungkap Ara.
Ara juga yakin serapan tenaga sektor perumahan akan terbentuk. Salah satu faktornya didukung dengan target 350 ribu rumah subsidi yang ditetapkan untuk tahun ini.
“Jadi sudah kami sampaikan juga, rumah subsidi itu dikerjakan rata-rata 5 orang, jadi kalau 350 ribu itu, artinya 5 x 350 ribu, ada sekitar 1.650.000 orang yang bekerja. Nah itu efeknya besar,” tutur Ara.