Blitar (ANTARA) - Kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, ikut terdampak akibat banjir di kilometer 2+3 hingga 3+0 pada jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua – Semarang Tawang, Jawa Tengah.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul mengemukakan kereta api yang terdampak itu adalah KA Brantas jurusan Pasarsenen-Blitar dan sebaliknya.
"Perjalanan KA Brantas rute Pasarsenen-Blitar menjadi via Cirebon Prujakan-Solo Balapan. Juga yang untuk KA Brantas Blitar-Pasarsenen via Solo Balapan-Purwokerto-Cirebon Prujakan. Jadi perjalanan kereta apinya dengan pola memutar dampak dari luapan air di jalur kereta api Alastua – Semarang Tawang," katanya saat dikonfirmasi, Rabu.
Selain itu, ada sejumlah perjalanan kereta api lainnya yang juga dibuat dengan pola memutar antara lain dari Pasar Senen menuju Surabaya Pasar Turi melalui lintas Tegal – Purwokerto – Solo Balapan – Gundih, serta dari Surabaya menuju Pasar Senen melalui lintas Gambringan – Gundih – Solo Balapan – Cirebon Prujakan.
Zainul mengatakan perjalanan kereta api dengan pola operasi memutar itu untuk menjaga keselamatan dan ketepatan waktu.
Pihaknya menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, termasuk seluruh pelanggan di dalamnya, menjadi prioritas utama KAI.
“Keselamatan pelanggan selalu menjadi hal yang utama. Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan, keluarga yang menunggu, serta masyarakat dalam situasi ini,” ujar Zainul.
Zainul menambahkan bahwa petugas prasarana KAI Daop 4 Semarang berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan di lapangan. Upaya normalisasi lintas terus dilakukan agar jalur Alastua – Semarang Tawang dapat segera dilalui dengan aman.
KAI juga menyiagakan petugas untuk melakukan pemantauan intensif terhadap ketinggian air, stabilitas jalur, serta sistem drainase di sekitar rel. Selain itu, KAI mengoperasikan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 sebagai langkah antisipatif agar perjalanan kereta tetap dapat berjalan dengan aman.
Sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan, KAI memberikan pengembalian biaya tiket 100 persen di luar bea pesan bagi pelanggan yang memilih untuk membatalkan perjalanan akibat keterlambatan lebih dari satu jam atau karena perubahan rute perjalanan.
Mekanisme kompensasi ini berlaku bagi pelanggan yang tidak berkenan melanjutkan perjalanan karena keterlambatan atau pola operasi memutar. Proses pengembalian dapat dilakukan di loket stasiun atau melalui layanan pelanggan 121.
Pengajuan klaim, kata dia, dapat dilakukan hingga maksimal H+7 dari tanggal keberangkatan. Sementara itu, untuk pengembalian bea akibat turun kelas pelayanan, proses hanya dapat dilakukan melalui loket stasiun.
Selain fasilitas pembatalan, KAI juga menyiapkan layanan kompensasi tambahan bagi pelanggan yang tetap melanjutkan perjalanan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kompensasinya antara lain pemberian minuman dan makanan ringan untuk keterlambatan lebih dari tiga jam, serta tambahan makanan berat jika keterlambatan mencapai lebih dari lima jam," kata dia.
Pihaknya meminta maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Operasi 4 Semarang, yang menyebabkan luapan air di kilometer 2+3 hingga 3+0 pada jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua – Semarang Tawang.
Kondisi tersebut terdeteksi sejak Selasa, 28 Oktober 2025 pagi, dan berdampak pada keterlambatan serta pembatalan beberapa perjalanan kereta api.
“Kami memohon maaf atas potensi keterlambatan yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem. KAI terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau kondisi jalur secara berkelanjutan demi menjaga keselamatan dan keandalan perjalanan kereta api,” kata Zainul.







