Ekspedisi Patriot di Kerang, Kaltim Paparkan Hasil Pemetaan Komoditas Unggulan
Berita IPB October 29, 2025 11:00 PM
Tim Ekspedisi Patriot menggelar kegiatan focus group discussion (FGD), bertempat di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
FGD ini menjadi wadah bagi para tim riset dari tiga perguruan tinggi, , Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk menyampaikan hasil kajian awal, sekaligus mengonfirmasi dan mengklasifikasi data penelitian di Kawasan Transmigrasi Kerang.
Rizky Noviar, SSTP selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser menjelaskan bahwa persoalan tanah masih menjadi poin krusial dalam pengembangan wilayah transmigrasi.
“Adanya Ekspedisi Patriot diharapkan dapat membantu pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Paser,” ujarnya.
Perwakilan tim IPB University, Lailah Azizah Syukur menyampaikan bahwa komoditas perkebunan di Kawasan Transmigrasi Kerang didominasi kelapa sawit (92%), karet (7%), dan kelapa (1%). “Kelapa sawit menjadi primadona karena harga terjamin, pasarnya ada, dan ditunjang oleh perusahaan besar,” ujarnya.
Selain itu, komoditas hortikultura yang berkembang di kawasan tersebut didominasi oleh pisang. Sementara komoditas pangan unggulan di tiga kecamatan meliputi padi, jagung, kacang tanah, dan ubi kayu.
“Namun, masih ditemukan berbagai kendala seperti keterbatasan sumber air, kondisi jalan yang rusak, dan sarana olah tanah yang belum memadai,” ungkap Lailah.
Dalam FGD tersebut, berbagai pihak memberikan masukan. Kecamatan Tanjung Harapan menyoroti perlunya pelatihan bagi warga transmigran yang tidak semuanya memiliki latar belakang pertanian, serta pentingnya penyesuaian bibit dengan kondisi tanah lokal.
Beberapa desa turut menyampaikan kondisi dan masukan. Salah satunya perwakilan Desa Riwang yang berharap adanya pengembangan pasar untuk tanaman pangan lain selain sawit, seperti jagung, singkong, talas, cabai, dan padi.
Merespons hal itu, Dr Doni Sahat Tua Manalu mewakili tim dari IPB University menyampaikan perlunya keterlibatan multisektor guna mendukung keberhasilan pengembangan komoditas unggulan di kawasan Kerang.
“Harapannya, rekomendasi ini dapat membawa perubahan yang signifikan pada unit permukiman transmigrasi (UPT) dan desa sekitar,” lanjut dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University tersebut.
Tim IPB University juga menegaskan pentingnya sinkronisasi data sekunder dan data temuan di lapangan, serta mendorong partisipasi desa penunjang dalam memberikan masukan terhadap komoditas potensial.
Desa-desa penunjang, sebutnya, berperan signifikan dalam pengembangan wilayah transmigrasi Keladen, terutama dalam hal rantai pasok yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi dan pemasaran komoditas unggulan.
Dalam kegiatan ini turut hadir perwakilan dari ATR/BPN, Bappeda Litbang, Dinas Tanaman Pangan, Dinas Pekerjaan Umum, Kecamatan Tanjung Harapan, Kecamatan Pasir Belengkong, serta perwakilan dari desa transmigrasi dan desa penyangga. (*/Rz)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.