Kampung Wirausaha Garuda Food, Lima Tahun Menumbuhkan Mimpi Ibu-Ibu Tangguh
DT Peduli October 30, 2025 11:00 AM
| BANDUNG - Suasana Aula Daarul Hajj Daarut Tauhiid Bandung pada Kamis (21/8/2025) terasa berbeda. Senyum, tawa, dan mata berbinar dari para ibu-ibu peserta memenuhi ruangan. Hari itu, program Kampung Wirausaha Garuda Food (KWGF) 2025 resmi ditutup melengkapi lima tahun perjalanan panjang yang penuh cerita.
Di balik acara sederhana itu, tersimpan kisah-kisah besar tentang perubahan hidup. Pipit Fitriani, misalnya, yang dulunya tidak memiliki usaha, kini berani bermimpi lebih besar untuk menjadi pengusaha.
"Manfaatnya buat kami, jadi dapat penghasilan tambahan, terus belajar penjualan, promosi, sampai terbiasa menghadapi penolakan. Alhamdulillah, kami juga dapat harga agen langsung dari Garuda Food. Harapannya, semoga ke depan bisa berkembang jadi grosir," ujarnya penuh harap.
Closing Program Kampung Wirausaha Garuda Food (KWGF) 2025, 5 tahun temani perjalanan panjang pelaku usaha (Sumber : DT Peduli)
zoom-in-whitePerbesar
Closing Program Kampung Wirausaha Garuda Food (KWGF) 2025, 5 tahun temani perjalanan panjang pelaku usaha (Sumber : DT Peduli)
Perjalanan serupa dialami Ines Setiawirani. Ia juga tidak memiliki usaha. Kini, berkat program ini, ia berhasil memiliki toko untuk menjual produk Garuda Food.
"Alhamdulillah, saya yang tadinya tidak punya warung, sekarang bisa punya toko. Itu berkat ilmu yang saya dapat di sini," ucapnya.
Peserta lainnya, Yati Suryanti dari Tasikmalaya merasakan manfaat lebih dari sekadar peningkatan omzet.
"Selain dapat harga lebih murah untuk dijual ke warung, saya juga jadi punya banyak teman dan saudara dari aktivitas berjualan. Omzet meningkat, motivasi juga bertambah. Sekarang saya punya banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis," katanya.
Ketiganya terpilih menjadi peserta terbaik dalam program KWGF 2025 yang dimulai dari Maret lalu. Yati berhasil meraih Juara 1 karena keberhasilannya meningkatkan omzet awal yang diberikan sebesar Rp1,5 juta menjadi 25 juta selama empat bulan.
KWGF merupakan program pemberdayaan ekonomi yang menyasar ibu-ibu rumah tangga agar lebih mandiri dan berani berwirausaha. Program ini merupakan program CSR dari PT Garuda Food yang berkolaborasi dengan DT Peduli dan Kopmu-DT sebagai pelaksana program.
1.500 Perempuan Bangkit
Nunung Arif, Branc Head Depo Padalarang mewakili Manajemen Garuda Food mengaku bangga dengan dedikasi para ibu peserta program. Menurutnya, ibu-ibu memiliki potensi besar, di antaranya pandai bersosialisasi, berani mengambil risiko, dan penuh kreativitas.
"Kami kagum dengan semangat ibu-ibu yang mau belajar di usia berapa pun, berkreasi, dan berinovasi. Kreasi produk yang sering kami lihat di grup WhatsApp, seperti buket makanan, menunjukkan kreativitas yang luar biasa," ujarnya.
Tak hanya peserta, pihak Garuda Food juga memberikan apresiasi tinggi kepada mitra pelaksana, yakni DT Peduli dan Kopmu-DT. Sejak program diluncurkan pada 2017, kolaborasi ini telah melahirkan ribuan wirausaha baru. Meski sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19, semangat pemberdayaan tidak pernah padam.
Sansan, Ketua Koperasi Pemberdayaan Ummat DT, mencatat bahwa hingga tahun ini, KWGF telah melibatkan 1.500 peserta dari Bandung, Tasikmalaya, Garut, hingga Cianjur. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing beranggotakan tiga orang.
Closing Program Kampung Wirausaha Garuda Food (KWGF) 2025, 5 tahun temani perjalanan panjang pelaku usaha (Sumber : DT Peduli)
zoom-in-whitePerbesar
Closing Program Kampung Wirausaha Garuda Food (KWGF) 2025, 5 tahun temani perjalanan panjang pelaku usaha (Sumber : DT Peduli)
Pendampingan intensif diberikan dua minggu sekali. Hasilnya terasa nyata: dari modal awal Rp1,5 juta, ada kelompok yang omzetnya menembus Rp25 juta.
"Program ini bukan penutupan akhir, tapi penutupan tahap pertama. Selanjutnya akan ada level madya dan scale-up," jelasnya.
Bagi DT Peduli, program ini sejalan dengan misi besar untuk memberdayakan umat melalui kemandirian ekonomi. Ketua Yayasan DT Peduli, Muhammad Ruly Bachrul Asana, menegaskan bahwa keberhasilan program ini adalah bukti pentingnya kolaborasi multi-pihak.
"Selama lima tahun, program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga, tetapi juga mengubah cara pandang. Para ibu menjadi lebih percaya diri, berani bermimpi, dan berdaya. Ini sejalan dengan visi kita untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri," ujarnya.
Kini, meski tahapan pertama di 2025 telah selesai, semangat para ibu-ibu wirausaha itu baru saja dimulai. Dari warung kecil hingga toko grosir, dari makanan ringan sederhana hingga buket makanan kreatif , semua berawal dari keberanian untuk belajar. (Agus ID/Farih)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.