 
            Ringkasan Berita:
- DPRD Pati gelar sidang paripurna pemakzulan Bupati Sudewo dengan pengamanan super ketat.
- Polisi kerahkan 3.379 personel dan truk AWC, menutup akses ke Alun-alun serta Gedung DPRD.
- Massa AMPB kawal sidang dengan damai, menumpuk 700 dus air mineral di depan posko mereka.
TRIBUNNEWS.COM - DPRD Kabupaten Pati akan menggelar sidang rapat paripurna pemakzulan Bupati Pati, Sudewo pada Jumat (31/10/2025) siang.
Pemakzulan Bupati Pati, Sudewo, adalah proses politik yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Pati untuk memberhentikan Sudewo dari jabatannya sebagai bupati melalui mekanisme hak angket.
Berdasarkan pemantauan, aparat kepolisian memasang kawat berduri di Jalan Dr Wahidin.
Selain itu, Jalan DR Wahidin yang merupakan penghubung antara Kantor Bupati dan Gedung DPRD juga diblokade oleh polisi.
Armada dari kepolisian bersiaga di lokasi, termasuk truk Armoured Water Cannon (AWC).
Upaya pengamanan ekstra ini dilakukan oleh polisi jelang Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Rapat paripurna diagendakan dilangsungkan siang ini, setelah salat Jumat.
Di lain pihak, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), kelompok yang getol menyuarakan tuntutan pelengseran Sudewo, juga memasang "pagar dus air mineral" di depan posko mereka.
Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto, mengatakan bahwa tumpukan dus air mineral tersebut merupakan bantuan dari masyarakat yang bersimpati untuk ikut mengawal proses Rapat Paripurna Pansus Hak Angket yang membahas pemakzulan Bupati Sudewo hari ini.
Dia menyebut, jumlah air mineral yang ditumpuk sekira 700 dus.
"Kemarin dus air mineral kami tata di depan trotoar kantor bupati, tapi karena dipasang kawat berduri, kami pindahkan," kata Teguh.
Dia mengaku heran dengan adanya pemasangan kawat berduri.
Sebab, aksi AMPB hari ini bukan aksi demo.
Surat pemberitahuan yang pihaknya sampaikan adalah acara manakiban yang telah dilakukan pada Kamis malam, serta aksi hari ini untuk ikut mengawal dan mengamankan sidang paripurna DPRD.
"Tujuan kami supaya sidang paripurna berjalan lancar. Tapi mengapa tanggapan dari pihak kepolisian maupun kabupaten, seolah-olah kami mau demo, dan mereka mengerahkan personel dari seluruh wilayah Polda Jateng," ucap Teguh.
Dia mempertanyakan maksud dari pengamanan super ketat ini.
"Apakah kami dianggap sebagai teroris yang akan membikin kerusuhan? Tidak. Kami bukan mau bikin rusuh. Kami mau mengamankan. Supaya kejadian kemarin (2 Oktober) saat ada preman-preman dikerahkan, sampai saya dianiaya, tidak terjadi lagi. Kami takut preman-preman itu dikerahkan lagi untuk menggagalkan sidang paripurna hari ini," jelas dia.
Untuk diketahui, pada kesempatan kali ini, Teguh Istiyanto mengenakan kaus bergambar Prabowo-Gibran. Ketika ditanya apakah ada maksud khusus, dia mengatakan tidak ada.
"Cuma kebetulan belum diantarkan baju ganti dan tadi adanya baju ini," kata dia.
Polresta Pati menerjunkan sebanyak 3.379 personel untuk mengamankan jalannya sidang paripurna hak angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati Pati, Jumat (31/10/2025) siang.
Pengamanan ini demi menjaga jalannya sidang pripurna dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan, dalam pengamanan aksi pengawalan sidang paripurna pihaknya telah menempatkan sejumlah personel kepolisian di sejumlah titik. Mulai dari depan Gedung DPRD Pati, depan Kantor Bupati Pati, dan sejumlah jalan masuk ke area Alun-alun Pati.
Dalam pengamanan ini polisi juga memasang kawat berduri di depan Gedung DPRD Pati dan depan Kantor Bupati Pati. Akses menuju Alun-alun juga ditutup. Sejumlah polisi berjaga dan mengarahkan warga untuk melewati jalur alternatif yang ada di sekeliling Alun-alun.
"Kami setelah selesai melaksanakan apel kesiapan dalam rangka sidang paripurna. Dari AMPB (Aliansi Masyarakat Pati Bersatu) yang sudah bersurat mereka akan hsdir mengawal dalam rangka pelaksanaa sidang paripurna," kata Jaka.
Dalam paripurna kali ini, massa dari AMPB rencananya akan ikut mengawal. Diperkirakan akan hadir 1.000 sampai 2.000 orang. Konfirmasi kehadiran tersebut telah diberitahukan kepada pihak kepolisian.
Jaka menjamin keselamatan massa yang akam hadir sejak keberangkatan sampai lokasi di sekitar Akun-alun Pati.
Dalam pengamanan ini, kepolisian juga dibantu dari instansi lain, mulai dari dinas kesehatan, dinas perhubungan, sampai aparat TNI. Dalam pengamanan ini juga sudah terparkir sejumlah ambulans di sekeliling Alun-alun Pati.
"Kami dari pihak kepolisian sudah melaksanakan persiapan pengamanan sterilisasi baik dari Kantor DPRD, ruang paripurna, ruang sidang paripurna gedung DPRD, sekitar kantor bupati dan Alun-alun yang akan dijadikan titik kumpul," kata Jaka.
Jaka berharap, kelompok dari AMPB yang hadir ikut mengawal jalannya paripurna bisa menerima apa pun hasilnya dengan lapang dada. Massa yang hadir juga diharapkan tidak tersulut provokasi yang bisa merugikan warga lainnya.
"Kami berharap kelompok yang hadir DPRD nanti apapun hasil keputusan sidang paripurna menerima dengan lapang dada, kepala dingin sehingga tidak terpancing emosi yang tidak tersulut provokasi dan juga arah-arah kelompok yang akan merugikan kelompok masyarakat yang lain, merusak membakar tidak melakukan penyerangan pada petugas dan tidak merusak fasilitas umum," katanya.
Terbaru, kata Jaka, kelompok pro Bupati Pati Sudewo dikabarkan batal untuk hadir. Sebelumnya kelompok pro Sudewo dikabarkan akan hadir sekitar 700 orang. Sepanjang jalannya sidang paripurna, Jaka berharap massa yang hadir bisa tertib.