 
            Cerita Devina Suka Duka Tekuni Onlineshop Kini Produk Janietyee Dikenal Luas
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Berawal dari kebutuhan dan hobi berjualan, Annindya Devina Putri pemilik usaha busana Janietyee, kini berhasil mengembangkan bisnis fashion yang dikenal luas di kalangan remaja dan ibu muda di seluruh Indonesia. Awal mula Janietyee berdiri tahun 2019, sebelum itu Devina sudah menekuni berjualan kecil-kecilan di tahun 2014. Devina memutuskan berjualan fashion busana karena kebutuhan dan hobi yang dijual lewat media social, seperti Instagram dan e-commerce.
Diawali oleh kebutuhan dan hobi yang akhirnya menjalani bisnis fashion dengan enjoy, Devina terdorong untuk memulai bisnis melalui toko online pada tahun 2014, di mana saat itu trend berbelanja secara online belum seumum sekarang. Pada masa itu, dunia digital masih dalam tahap awal perkembangan, dan hanya segelintir orang yang meyakini bahwa menjual produk melalui internet bisa menjadi kesempatan yang menguntungkan.
Dengan semangat dan keberanian, Devina mulai menjual produk fashion secara online. Ia menyadari bahwa pada awalnya proses itu cukup sulit, sebab pada masa itu Masyarakat belum terlalu mengenal berbelanja melalui media social. Namun, berkat kerja keras dan kemampuannya melihat kesempatan, usahanya secara bertahap mulai mendapat perhatian.
Nama Janietyee memiliki arti yang sangat berarti bagi penciptanya. Istilah ini berasal dari kombinasi nama pemiliknya yang diartikan sebagai "Pemimpin yang Barokah", yaitu individu yang tidak hanya bisa memimpin usahanya dengan bijaksana, tetapi juga menyalurkan keberkahan kepada orang-orang di sekitarnya.
Prinsip ini menjadi landasan setiap langkah yang diambil oleh Janietyee bahwa bisnis tidak hanya tentang memperoleh keuntungan, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan manfaat, memberdayakan orang lain, dan menciptakan kebahagiaan melalui karya yang lahir dari ketulusan.
Devini akui ada persaingan harga dan konsistensi biaya administrasi e-commerce yang kian meningkat. “Tantangan terbesar ya persaingan harga untuk toko online, kalau untuk toko offline tidak, biaya administrasi platform semakin tinggi. Namun, untuk masalah sumber daya manusia kami masih bisa berbenah seiring dengan waktu” ungkapnya.
 
Kesuksesan Devina dalam menciptakan produk pakaian Janietyye tidak terlepas dari berbagai pengorbanan besar yang ia lakukan. Ia mengakui pengorbanan besar yang ia hadapi adalah atur waktu antara bisnis dan keluarga.
Devina juga harus sedikit mengorbankan waktu untuk menjalankan hobi pribadinya, yaitu yoga, yang kini sulit untuk ia lakukan. Rutinitas padat dan tanggung jawab sebagai owner Janietyee membuat waktu luangnya semakin sedikit.
“Terus mengorbankan hobi, hobi saya yoga jadi kesita waktu yoga untuk lebih mementingkan kerjaan gitu. Pikiran dan tenaga juga” ujarnya.
Setiap busana yang dihasilkan oleh Janietyee memiliki karakteristik unik, mulai dari bahan kaos dan gamis. Jenis bahan yang digunakan bisa dipakai untuk atasan pria maupun wanita, dan juga bisa dijadikan dress, mini dress, tunik atau baju daily wear.
Dalam perjalanan panjang membangun usaha ini, dukungan keluarga menjadi hal yang paling berpengaruh. Ia menyebut bahwa kedua orangtuanya selalu setia mendampingi sejak awal merintis hingga kini, memberikan semangat dan nasihat di setiap langkah. (Azzahra Alyanisa Kusuma/Mahasiswa UIN RMS Solo Magang Tribunjateng.com)