Detik-detik Jalan Ambles 30 Cm Sepanjang 7 Meter Akibat Hujan Deras di Cilacap
raka f pujangga November 02, 2025 07:32 PM

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak akhir pekan lalu kembali memicu bencana tanah longsor dan pergerakan tanah di beberapa titik, terutama di Kecamatan Cimanggu dan Majenang.

Peristiwa pertama terjadi di Dusun Garunggang, Desa Negarajati, Kecamatan Cimanggu, Minggu (2/11/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Akibat pergerakan tanah, ruas jalan kabupaten di wilayah tersebut ambles sepanjang tujuh meter dengan kedalaman sekitar 20 hingga 30 sentimeter.

Meski tidak ada korban jiwa, kondisi ini sempat membuat kendaraan roda empat kesulitan melintas karena permukaan jalan turun secara vertikal.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, pergerakan tanah ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Cimanggu sejak Sabtu sore disertai kontur tanah yang labil.

"Wilayah tersebut memang rawan pergerakan tanah karena kondisi tanahnya labil dan pernah terjadi kejadian serupa sebelumnya," ujar Budi.

Ia menjelaskan, pihaknya dan perangkat desa segera melakukan pengecekan lokasi dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan darurat.

"Kami sudah lakukan pengurugan menggunakan sirtu dibantu warga, dan saat ini jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat," tambahnya.

Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Majenang

Selain di Cimanggu, hujan dengan intensitas tinggi juga memicu tanah longsor di Dusun Walahir, Desa Boja, Kecamatan Majenang, pada Sabtu (1/11/2025) sore.

Longsor tersebut menyebabkan turap penahan tebing berukuran 6x5 meter ambrol dan menyeret bagian dapur serta kamar mandi rumah milik warga bernama Eko Purnomo.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta.

"Kami sudah lakukan kerja bakti bersama warga dan relawan untuk membersihkan material longsoran," jelas Budi.

BPBD juga telah berkoordinasi dengan Forkopimcam, PMI, dan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan sosial bagi korban terdampak.

"Kami imbau warga agar tidak membangun kembali rumah di lokasi rawan longsor, karena potensi longsor susulan masih ada," ujarnya.

Selain dua kejadian tersebut, hujan lebat juga menyebabkan longsor di dua titik di Desa Negarajati, Kecamatan Cimanggu, yakni di Dusun Garunggang dan Dusun Telagasari.

Longsor di Telagasari menimpa bagian belakang rumah warga hingga dapur dan kamar mandi jebol, sementara di Garunggang material longsoran sempat menutup seluruh badan jalan desa.

Kerugian akibat kejadian di dua titik itu mencapai sekitar Rp7 juta dan satu rumah warga terancam longsor susulan.

Warga bersama BPBD dan perangkat desa telah melakukan pembersihan material longsoran dan membuka kembali akses jalan desa.

"Kami minta masyarakat tetap waspada, karena curah hujan masih tinggi dan potensi tanah bergerak masih mungkin terjadi," tegas Budi.

Budi mengatakan, BPBD Cilacap juga menyiagakan personel di wilayah rawan bencana dan menyiapkan bantuan logistik untuk mendukung kerja bakti warga serta penanganan darurat di lokasi terdampak. (ray)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.