BOLASPORT.COM - Nama Shin Tae-yong masih terus menjadi buah bibir pecinta sepak bola Indonesia agar bisa kembali ke Tim Merah Putih.
Jika tidak kembali mendatangkan Shin Tae-yong, maka PSSI harus mencari pelatih dari Eropa.
Kursi pelatih timnas Indonesia masih kosong usai PSSI mendepak Patrick Kluivert karena gagal membawa skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.
Menurut mantan pemain timnas Indonesia, Atep, nama Shin Tae-yong masih terus diharapkan untuk kembali lagi.
Juru taktik asal Korea Selatan itu masih mempunyai kenangan indah bersama suporter timnas Indonesia.
Banyak rekor-rekor baru yang dicapai oleh Shin Tae-yong selama empat tahun bersama timnas Indonesia.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan melaju ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di timnas U-23 Indonesia, ia mampu membawa Marselino Ferdinan dkk melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Kata Atep, sah-sah saja Shin Tae-yong terus dielukan oleh pendukung timnas Indonesia.
Sebab, banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh pelatih berusia 54 tahun itu.
"Iya sah-sah saja karena memang secara prestasi juga Shin Tae-yong memberikan cukup banyak prestasi."
"Bagaimana kita juga beberapa kali lolos di Piala Asia."
"Kita juga sampai ke ronde ketiga sama Shin Tae-yong itu."
"Artinya netizen masih mengharapkan, netizen masih merindukan," kata Atep.
Atep mengetahui bahwa PSSI sudah menutup pintu rapat-rapat kepada Shin Tae-yong.
PSSI meminta pecinta sepak bola Indonesia untuk move on dari Shin Tae-yong.
Atep tidak masalah asalkan pelatih baru yang datang nanti lebih berkualitas.
Mantan pemain Persib Bandung itu mengusulkan pelatih baru timnas Indonesia berasal dari Eropa.
"Tapi, kalau pun kita bisa mengambil pelatih yang lebih bagus, kenapa tidak, bukan begitu?"
"Artinya masih banyak pelatih-pelatih, terutama di Eropa, begitu. Patrick (Kluivert) pelatih bagus."
"Hanya mungkin kenapa tidak mengambil pelatih ke depannya yang memiliki pengalaman yang lebih baik untuk tim nasional terutama."
"Selain hanya nama tapimemiliki pengalaman yang lebih. Sehingga, nantinya kita punya harapan yang lebih besar," tutup Atep.