SURYA.CO.ID - Video istri Kepala Desa (Kades) Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pamer uang segepok di media sosial disorot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Uang itu diketahui hasil menjual material tambang.
Dedi Mulyadi lantas menguliti tabiat istri kades Rengasjajar. Menurutnya para pekerja tambang selama ini dibayar rendah.
“Khusus untuk Bu Kades yang dermawan, saya sampaikan dari warga itu ternyata upahnya sangat rendah,” kata Dedi, dikutip dari Instagram pribadinya, Selasa (4/11/2025).
“Mereka rata-rata di bawah Rp50.000 penghasilannya, sopir hanya sekitar Rp80.000,” sambungnya.
Dedi menyebut video tersebut menjadi bukti bahwa kegiatan tambang di Kabupaten Bogor melahirkan orang kaya, tetapi pekerjanya tidak mendapatkan hak yang layak.
“Ternyata seluruh rangkaian kegiatan penambangan yang melahirkan banyak sekali orang kaya raya, (tetapi) warga yang bekerja di sana tidak mendapatkan upah yang layak,” tutur Dedi.
“Tidak diberi BPJS, rumah mereka tidak layak, insfrastruktur di sekitar desa hancur berantakan,” lanjutnya.
Menurut Dedi Mulyadi, masyarakat sekitar seharusnya seharusnya mendapatkan haknya.
“Masyarakat rumahnya harus layak, air bersihnya harus dinikmati dengan baik. Infrastruktur dijalankan dengan baik. Anak-anaknya harus bersekolah dengan baik,” ucap Dedi.
“Pajak yang dipungut oleh negara dari tambang, harus kembali untuk kepentingan utama warga sekitar,” imbuhnya.
Dedi Mulyadi mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah desa dan warga, untuk bersama-sama memperbaiki wilayah tambang agar lebih adil bagi masyarakat.
“Untuk itu, saya mengajak kepada kepala desa, ibu-ibu PKK, dan seluruh warga, mari kita pulihkan rute Rumpin, Rengasjajar, dan sekitarnya agar tambang memiliki keadilan untuk masyarakat,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Dedi Mulyadi menghentikan sementara seluruh aktivitas tambang di Kabupaten Bogor melalui surat bernomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025.
Selama penghentian sementara ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperbaiki jalan rusak di jalur Parung Panjang yang selama ini menjadi rute kendaraan pengangkut tambang.
Dalam video yang beredar, tampak seorang perempuan berada di dalam mobil sambil mengeluarkan uang gepokan dari plastik dan tertawa.
Seorang pria yang duduk di sampingnya ikut menunjukkan uang tersebut sambil merekam.
“Ulah pusing-pusing bu lah (jangan pusing-pusing lah Bu), diborong material kabeh yeuh (diborong semua material ini),” ucap pria dalam video.
Di video lain, istri kades itu juga terlihat menaruh uang gepokan di atas meja di sebuah rumah makan.
Menurut pengakuan Kades Rengasjajar, Rusli, uang dalam video tersebut merupakan hasil usaha jual beli material tambang dan lainnya.
Sejak video viral itu mencuat, Rusli selaku Kades Rengasjajar memberikan klarifikasi.
Ia menyebut uang yang ditunjukkan dalam video merupakan hasil usaha bersama sang istri dari jual beli material tambang.
“Saya juga suplier sama istri, kalau ada yang minta material dikirim dengan mobil atau belanja sendiri,” ucap Rusli, Jumat (31/10/2025), dikutip dari Kompas.com.
“Kadang sopir bawa uang cash ke kita, ngurus mobil armada dari luar, kadang transfer,” sambungnya.
Rusli menegaskan, video itu bukan dibuat untuk pamer dan sudah direkam sejak lama.
“Yang jelas itu bukan video yang disengaja. Itu dibuat oleh sopir truk dan diunggah di status WA-nya tanpa sepengetahuan Bu Lurah. Enggak ada unsur kesengajaan, enggak ada,” pungkasnya.
