Korban Tewas dalam Ledakan Gas di Pekalongan Bertambah Jadi Tiga Orang
M Syofri Kurniawan November 05, 2025 06:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN – Korban ledakan elpiji ukuran tiga kilogram di Kota Pekalongan bertambah.

Dua korban, Faridhotul Ilmi (38) dan putri bungsunya, Faizah Ardiyah (4 bulan), meninggal dunia akibat luka bakar parah yang mereka derita. 

Saat ini tinggal satu korban selamat, yakni Halimatus Sa'diyah (31), istri Faridhotul.

Korban masih menjalani perawatan di RSUD Bendan, Kota Pekalongan.

Faridhotul dan Faizah meninggal di RSUD Bendan, pada Senin (3/11/2025).

Keduanya telah dimakamkan di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Sehari sebelumnya, pada Minggu (2/11/2025) malam, putra sulung Faridhotul, Arizan Arka (4), meninggal terlebih dahulu dalam peristiwa tersebut.

Jenazah Arka dimakamkan di Desa Simbangwetan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, di tempat tinggal kakeknya. 

Sebelumnya, satu keluarga terdiri atas empat orang menjadi korban ledakan elpiji ukuran tiga kilogram di sebuah rumah kos Gang 1, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Minggu (2/11/2025).

Mereka tinggal di rumah kos tersebut selama setahun terakhir.

Keluarga tersebut berasal dari Simbangwetan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. 

Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Jenggot, Sofwan mengungkapkan, Faridhotul dan keluarganya dikenal oleh warga sebagai orang baik dan sederhana.

"Ini anaknya orang yang baik, kerja harian lepas sebagai buruh,” kata Sofwan kepada Tribun Jateng, Selasa (4/11/2025). 

Sofwan mengatakan, orang tua Faridhotul tinggal di Jenggot dan korban sering datang ke rumah orang tuanya.

Menurut dia, korban tinggal di tempat kos di Kelurahan Buaran Kradenan, Pekalongan Selatan, sekitar setahun belakangan.

Sofwan menjelaskan, keluarga korban sudah mengetahui musibah tersebut setelah dihubungi oleh perangkat desa setempat.

"Kemarin (Minggu—Red) anaknya yang usia tiga tahun meninggal dunia, lalu bayi yang berusia 4 bulan, dan ayahnya sore hari ini (Senin sore—Red) menyusul meninggal dunia," ujarnya.

Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries Tri Hartanto membenarkan, ayah dan bayi yang berusia 4 bulan meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Bendan, Kota Pekalongan.

"Sudah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” kata Aries.

“Ibunya masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan medis," sambungnya.

Luka bakar

Dalam kesempatan terpisah, dokter RSUD Bendan, dr Bryan Abednego menjelaskan, semua korban dalam ledakan elpiji tersebut mengalami luka bakar serius di berbagai bagian tubuh.

"Korban ada empat, terdiri atas dua dewasa dan dua anak-anak. Ayah mengalami luka bakar di kepala, tangan kanan kiri, badan, punggung, serta kaki kanan kiri dengan estimasi luas luka sekitar 51 persen," terang Bryan.

Adapun sang istri, lanjutnya, mengalami luka bakar sekitar 42 persen dengan area luka di kepala, tangan, kaki, dan perut, serta mengalami trauma inhalasi akibat paparan asap panas.

Kondisi paling parah dialami anak mereka yang berusia tiga tahun dengan tingkat luka bakar mencapai 80 persen, sedangkan bayi berusia empat bulan mengalami luka bakar sekitar 40 persen.

"Ayah sempat dirawat di ICU, namun meninggal dunia sekitar pukul 14.30. Anak berusia tiga tahun juga meninggal saat perawatan di IGD, sekitar pukul 21.30, malam sebelumnya," kata Bryan.

"Bayi berusia empat bulan meninggal pukul 14.00 siang tadi (Senin siang—Red), sementara ibunya masih dirawat intensif di ICU," jelasnya. (Indra Dwi Purnomo)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.