Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII Diberangkatkan ke Loji Gandrung, Suasana Haru hingga Selawat Iringi Jalannya Kereta
Faza Anjainah Ghautsy November 05, 2025 01:34 PM

Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII diberangkatkan ke Loji Gandrung. Suasana haru hingga selawat iringi jalannya kereta.

Keraton Kasunanan Surakarta diketahui tengah melaksanakan prosesi pemakaman Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono XIII yang digelar, pada Rabu (5/11/2025). Prosesi di Keraton Surakarta dimulai dengan brobosan sekitar pukul 08.00 WIB.

Setelah itu, peti jenazah diusung dari tempat persemayaman menuju Bangsal Magangan untuk dipindahkan ke kereta jenzah. Adapun iring-iringan ini berangkat dari Bangsal Magangan menuju Alun-Alun Kidul.

Setelah itu, mereka berbelok ke barat melewati Perempatan Gading. Dari sana, perjalanan dilakutkan ke utara menuju Perempatan Gamblegan, lalu ke arah Nonongan hingga mencapai Jalan Slamet Riyadi.

Sementara itu, kereta jenazah tersebut diketahui ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi prajurit keraton dan juga ada tiga kereta tambahan membawa perlengkapan upacara dan udik-udik yang disebar sepanjang perjalanan. Rombongan itu kemudian menuju ke Loji Gandrung, tempat jenazah Pakubuwono XIII akan dipindahkan ke mobil jenazah untuk diberangkatkan ke Imogiri.

Melansir dari Kompas.com, kereta yang membawa jenazah Pakubuwono XIII ini diketahui bernama Rata Pralaya yang memiliki arti perjalanan terakhir arwah raja menuju alam baka. Menurut Adik PB XIII, Kanjeng Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, kereta jenazah ini telah ada sejak masa pemerintahan PB VII dan mengalami renovasi pada era PB X.

"Sudah ada sejak PB VII, usianya sudah lebih dari 100 tahun," ujar Gusti Puger.

Berdasarkan pantauan Tim Grid.ID, sebelum prosesi pemberangkatan dimulai, telah banyak masyarakat sekitar yang menunggu di pinggir-pinggir jalan. Dari mulai kalangan pelajar hingga orangtua bersiap untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang raja.

Iring-iringan ini diawali dari petugas kepolisian dan dilanjutkan beberapa petugas dari Keraton Solo. Iringan abdi ndalem juga terlihat dan beberapa dari mereka tampak berjalan tanpa menggunakan alas kaki.

Selain itu, terdengar juga seruan selawat "Lailahaillallah" yang mengiringi jalannya kereta yang membawa jenazah Raja Keraton Solo PB XIIIini. Suasana tampak haru dengan beberapa warga tampak mengambil foto dan video dari iring-iringan tersebut.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.