TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Nabila Yulian Desi Pramesti (21) mahasiswi UIN Semarang yang hanyut di Sungai Genting Kendal, Jawa Tengah akhirnya ditemukan, Rabu (5/11/2025) malam.
Nabila gadis asal Bojonegoro Jawa Timur itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Nabila adalah mahasiswi Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum.
Tribunjateng.com mengklarifikasi ke Puskemas Singorojo I Kendal dan hal itu dibenarkan.
Jenazah masih dalam penjemputan. Jenazah Nabila dibawa ke RSUD Soewondo Kendal.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, jenazah ditemukan di sekitar Jembatan Blanten Gemuh Kendal.
Dengan penemuan jenazah Nabila, enam mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dinyatakan meninggal dunia seusai hanyut saat wisata river tubing.
Nama-nama Korban Menurut Data BPBD Kendal:
1. Riska Amelia (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
2. Syifa Nadilah (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
3. Muhammad Labib Rizqi (21/L), alamat Pekalongan – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
4. Muhammad Jibril Asyarofi (21/L), alamat Jepara – sudah ditemukan (MD) - (Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi )
5. Bima Pranawira (21/L), alamat Gresik –sudah ditemukan (MD) - (Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi)
6. Nabila Yulian Dessi Pramesti (21/P), alamat Bojonegoro – sudah ditemukan MD- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
Data Korban Hanyut
Korban meninggal :
1. Riska Amelia
2. Sifa Nadilah
3. M Labib Rizki
4. Bima Pranawira
5. M. Jibril as Sarafi
6. Nabila Yulian Desi Pramesti
Korban selamat (9 Mahasiswa):
7. lLukluul Maksumah
8. Naili nNikmatul Maghfiroh
9. Fina Barisatun Ukyun
10. Tegar Almahdi
11. Siti Fatonatul Ikhwan
12. Vivi Mahmudah
13. Naila Ilma
14. Erin Bunga Damayanti
15. Tanto Alfitansah Putro
Tak kurang dari 400 mahasiswa turut hadir dalam aksi solidaritas untuk enam rekan mereka yang menjadi korban terbawa arus sungai di Singorojo, Kendal.
Kegiatan berlangsung di area Landmark Kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/11/2025) malam.
Mereka kompak mengenakan baju hitam dalam yang digagas oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang itu.
Kegiatan dimulai sekitar pukul 19.10 WIB malam dimulai dengan doa, kemudian pembacaan puisi, serta kesaksian mahasiswa yang terjun dalam proses evakuasi di lokasi kejadian.
Isak tangis dari sejumlah mahasiswa juga turut mengiringi aksi solidaritas ini.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemasangan foto para korban hanyut diikuti dengan prosesi tabur bunga.
Dalam kesempatan itu, Ketua DEMA Muhammad Mu'tasim billah menyampaikan kaget mendengar peristiwa ini.
"Saat awal mendengar kabar, kami sempat tidak percaya. Dan ternyata ini sebuah accident. Kami malam ini menggelar aksi solidaritas dan doa bersama juga sekaligus arahan dari Rektor," kata dia.
Sebagai langkah yang akan diambil oleh DEMA, pihaknya juga akan meminta evaluasi kepada LPPM UIN Walisongo atas kejadian ini.
"Ini menjadi kritik bagi LPPM selaku penanggung jawab Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kedepannya pengawasan dari kemahasiswaan itu harus ditambah. Karena dosen pendamping itu mengawal dua desa. Kedepan harus satu desa satu pembimbing," ujarnya.
Dalam pembagian kelompok KKN UIN ini, satu kelompok diterjunkan di satu desa berjumlah 15 mahasiswa.
"Kami melihat pengawasan dari para dosen masih minim. Itupun hanya dua atau tiga kali," jelas dia.
Sementara itu, mahasiswa yang turut dalam proses evakuasi M. Yuzrul Rizanul Muna menyebut, saat kejadian seluruh mahasiswa KKN di lokasi tersebut berada di lokasi kejadian.
Hanya saja, untuk yang sembilan orang berada di area pinggir, sehingga mereka bisa selamat saat banjir datang.
"Yang sembilan itu, semua sudah di evaluasi untuk pulang ke rumah atau ditarik oleh pihak kampus," kata Yuzrul.
"Berdasarkan cerita dari kelompok KKN yang menjadi korban. Setelah pulang dari sekolah, mereka mampir ke lokasi yang menjadi objek wisata. Mereka di sana tidak naik perahu, namun sedang bermain air. Namun pada pukul 13.30 terjadi banjir. Ada enam yang kemudian hanyut. Mereka berada di tengah. Ada beberapa yang berusaha menolong namun mereka justru ikut terseret arus," kata dia.(*)