Ringkasan Berita:1.Tragedi mengerikan ini berawal ketika enam dari 15 mahasiswa KKN UIN Walisongo memutuskan untuk bermain air di sungai.2.Kondisi arus saat itu landai, namun semuanya berubah dalam sekejap mata.3.Banjir ini diduga kuat terjadi akibat luapan air dari hujan deras yang mengguyur wilayah hulu, seperti Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak lima orang mahasiswa kampus UIN Walisongo Semarang dinyatakan meninggal dunia.
Mereka adalah korban hanyut di Sungai Singorojo, Kendal.
Sementara satu orang masih dicari bernama Nabila Yulian Desi.
Kejadian tersebut membuat civitas UIN Walisongo Semarang berduka.
Sebanyak enam mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengalami nasib nahas di Sungai Singorojo, Kendal, saat sedang bermain air atau tubing.
Kuliah kerja nyata (disingkat KKN atau kukerta) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tridarma perguruan tinggi yaitu:
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tragedi yang terjadi pada Selasa (4/11/2025) ini merenggut nyawa lima mahasiswa.
Sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian intensif oleh Tim SAR gabungan.
Kepala BPBD Kendal, Ali Sutaryo, membenarkan bahwa proses evakuasi yang sulit di medan berat kini telah selesai untuk sebagian besar korban.
Petaka di Arus Landai, Dihantam Banjir dari Hulu
Tragedi mengerikan ini berawal ketika enam dari 15 mahasiswa KKN UIN Walisongo memutuskan untuk bermain air di sungai.
Menurut informasi awal, mereka memulai aktivitas dalam kondisi yang relatif aman.
Kondisi arus saat itu landai, namun semuanya berubah dalam sekejap mata.
Mendadak, datang banjir bandang yang sangat kuat dan menghantam rombongan mahasiswa tersebut.
Banjir ini diduga kuat terjadi akibat luapan air dari hujan deras yang mengguyur wilayah hulu, seperti Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang.
Arus yang tiba-tiba ganas itu langsung menyeret keenam mahasiswa tanpa ampun, mengubah kegiatan santai menjadi bencana.
Identitas 5 Korban Tewas, Satu Masih Dicari
Hingga berita ini diturunkan, lima korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia (MD). Mereka adalah:
Riska Amelia (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)
Syifa Nadilah (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)
Muhammad Jibril Asyarofi (21/L), alamat Jepara – sudah ditemukan (MD)
Bima Pranawira (21/L), alamat Gresik – sudah ditemukan (MD)
Muhammad Labib Risqi (21/L), alamat Pekalongan – sudah ditemukan (MD)
Sementara itu, tim SAR gabungan, meski telah menemukan lima korban, masih terus berupaya keras mencari satu korban lagi yang hilang, yakni Nabila Yulian Desi.
Pencarian terhadap Nabila Yulian Desi dilakukan dengan dua cara utama.
Pertama melalui penyisiran manual di sepanjang bantaran sungai dan penyisiran menggunakan perahu karet untuk menjangkau area yang sulit dijangkau.
Duka mendalam dan ucapan belasungkawa terus mengalir untuk keluarga besar UIN Walisongo dan keluarga korban yang ditinggalkan.
(Tribunnewsmaker.com/Candra)