Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Lotte Chemical Indonesia, di Cilegon, Banten, Kamis (6/11). Pabrik hasil kerja sama Indonesia-Korea Selatan ini akhirnya terwujud.
Prabowo dalam sambutannya beberapa kali menyebut nama Presiden ke-7 RI Jokowi. Dia menilai, Jokowi harusnya berada di sini ikut meresmikan karena dialah yang merintis kerja sama ini.
Namun, ini bukan berarti Prabowo masih dikendalikan Jokowi. Dalam kesempatan itu, Prabowo dengan tegas membantah pandangan itu.
"Saya bukan Prabowo takut sama Jokowi, Prabowo masih dikendalikan oleh Pak Jokowi, enggak ada itu. Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya. Ya saya harus katakan yang sebenarnya kan begitu," ujar Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11).
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, Kamis (6/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Prabowo menekankan hubungan dirinya dengan Jokowi didasari pada rasa saling menghormati dan persahabatan.
"Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi. Enggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau, kok takut hahaha," ujarnya disambut tawa hadirin.
Ia menilai budaya politik yang menjelekkan pemimpin setelah lengser harus diubah menjadi budaya saling menghargai. Menurut Prabowo, masyarakat harus objektif dalam menilai kinerja para pemimpin, termasuk mengakui capaian pemerintahan sebelumnya.
"Beliau memimpin 10 tahun, diakui dunia bagaimanapun kau menginflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus. Iya kan? Come on, harus kita yang benarlah, yang jujurlah," kata Prabowo.
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran dalam acara peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, Kamis (6/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Prabowo kemudian kembali menyoroti budaya masyarakat yang kerap berubah sikap terhadap pemimpin.
"Saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik, pemimpin di apa ya dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah," tandas dia.
Perbesar
