Canva Ungkap Strategi AI dan Komitmen Lokal di Asia Tenggara
Kama November 08, 2025 08:34 AM

Nextren.com -Canva baru saja merilis fitur terbaru yang membuat mereka menjadi Sistem Operasi Kreatif terlengkap saat ini.

Beberapa hari sebelum fitur tersebut online, nextren berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan perwakilan Canva yaitu Tom Slack dari Australia.

Canva menegaskan bahwa kehadiran AI bukan untuk menggantikan kreator, melainkan memperkuat imajinasi mereka.

Tom Slack, Product Lead Canva untuk Asia Tenggara, mengatakan bahwa AI hadir untuk mendukung proses kreatif dalam berbagai bentuk.

Ia menyebut Canva telah mencatat lebih dari 24 miliar penggunaan fitur AI sejak pertama kali diluncurkan.

Menurutnya, AI membantu lebih banyak orang untuk bisa mendesain meski tanpa latar belakang desain.

“AI di Canva dirancang untuk memperluas jangkauan ide pengguna,” ujar Tom.

Ia menjelaskan bahwa 260 juta pengguna aktif Canva kini memanfaatkan AI untuk keperluan sekolah, pekerjaan, maupun personal.

Tom sendiri menggunakan AI untuk memperluas kemungkinan dalam proses menulis dan bekerja sehari-hari.

Bagi Canva, kunci utama adalah menempatkan manusia di pusat proses kreatif.

AI, kata Tom, hanyalah alat yang membantu pengguna mencapai hasil yang diinginkan, bukan mengambil alih perannya.

“AI hanya sebaik konteks dan prompt yang diberikan manusia,” jelasnya.

Canva memastikan fitur AI dibangun agar bermanfaat dan relevan dengan workflow pengguna.

Tom mengakui, tantangan terbesar adalah memastikan model AI bisa memahami konteks visual dengan akurat.

Canva saat ini tengah mengembangkan model AI visual yang dapat terintegrasi langsung dengan ekosistem desainnya.

Dalam pengembangan fitur video, Canva juga fokus pada kemudahan pembuatan konten pendek untuk platform seperti TikTok dan YouTube Shorts.

Meski belum bisa memastikan integrasi langsung dengan platform tersebut, Tom menegaskan performa di jaringan rendah menjadi prioritas.

“Khusus di Asia Tenggara, kami fokus agar Canva bisa berjalan lancar meski di kondisi koneksi terbatas,” katanya.

Ia menyebut pasar seperti Indonesia dan Filipina menjadi fokus utama dalam peningkatan performa aplikasi.

Tom juga menyoroti kemitraan Canva dengan Kementerian Pendidikan Indonesia yang memungkinkan siswa dan guru mengakses akun pendidikan premium secara gratis.

Kini, sekitar 50 persen pengguna Canva di Indonesia berasal dari kalangan siswa dan guru.

Canva juga berinovasi dengan menawarkan paket langganan jangka pendek satu dan tujuh hari melalui GoPay.

“Pasar Indonesia mendorong kami untuk membuat sistem pembayaran yang lebih fleksibel dan lokal,” ujarnya.

Tom menegaskan, Canva tetap profitable meski banyak memberikan akses gratis bagi dunia pendidikan.

“AI bukan hambatan, tapi justru pendorong pertumbuhan kreatif,” tegasnya.

Canva berharap bisa menjadi rumah bagi semua kreator di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.