Jakarta (ANTARA) - Organisasi Perkumpulan Insan Maritim Andalan (PIMA) Indonesia mempererat kerja sama dengan TNI AL dalam menjalankan program kemaritiman.
Kerja sama itu semakin kuat ketika PIMA Indonesia menerima plakat penghargaan dari TNI AL, Jumat (7/11), karena sumbangsihnya membangun ragam program kemaritiman.
"Ini bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah untuk terus berkomitmen dalam membina potensi maritim nasional (Potmar) sesuai arahan dari TNI Angkatan Laut," kata Ketua Umum Pima Indonesia Harnoto Darsono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Harnoto, Pima Indonesia selama ini sudah menjadi organisasi binaan TNI AL yang telah menjalankan fungsi pengelolaan maritim dengan baik.
Salah satu fungsinya yakni membantu pemerintah memanfaatkan sumber daya laut untuk kepentingan masyarakat umum dan nelayan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, PIMA Indonesia juga telah berperan melatih para nelayan untuk mempelajari ragam metode mencari ikan, salah satunya membudidayakan ikan dengan kolam bioflok.
Metode itu sengaja diperkenalkan ke nelayan agar mereka tetap mendapatkan ikan segar walau tidak bisa berlayar karena kendala cuaca ataupun kapal yang rusak.
Selain itu, PIMA Indonesia juga rutin berperan memberikan bantuan sembako dan fasilitas kesehatan gratis untuk para nelayan.
"Sejak didirikan, PIMA telah tumbuh sebagai organisasi binaan TNI Angkatan Laut, sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar untuk mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia," katanya saat ditemui ANTARA di Muara Angke (21/7).
Harnoto berharap kerja sama antara TNI AL dan PIMA Indonesia akan terus terjalin demi terciptanya pengelolaan potensi laut secara maksimal untuk kepentingan negara.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PIMA Agus Arifin mengatakan saat ini pihaknya bersama TNI AL telah membudidayakan empat kolam bioflok percontohan di kawasan Muara Angke.
Nantinya, pihaknya akan berupaya memfasilitasi seluruh warga yang ingin menerapkan metode kembang biak bioflok.
"Kita pasti mencarikan lahan, tempat, untuk bisa kita wujudkan apa yang menjadi program kerja dari TNI dengan KKP juga," kata Agus.
Tidak hanya kolam, pihaknya juga akan membantu memberikan pendampingan terhadap masyarakat tentang tata cara menggunakan metode bioflok.
Agus berharap kerja sama ini dapat menjadi langkah baru untuk mewujudkan kesejahteraan terhadap para nelayan Indonesia.
"Ini merupakan salah satu langkah awal karena kan kita melihat masyarakat kita masih tahunya melaut. Mereka masih belum terbiasa dengan budaya bioflok. Makanya ini akan kita kembangkan," kata Agus.
Untuk diketahui, penerapan metode bioflok merupakan satu dari empat tujuan utama digelarnya program Serbuan Maritim oleh Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
Tiga tujuan lain dari program Serbuan Maritim yakni membersihkan lingkungan laut, pelibatan anak muda dalam mengembangkan maritim dan peningkatan kesejahteraan nelayan dengan bakti sosial.







