Pemerintah Mau Bangun Peternakan Ayam, Guru Besar IPB Sebut Luar Jawa Potensial
kumparanBISNIS November 09, 2025 06:00 AM
Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Dwi Andreas Santosa, menilai rencana pemerintah membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi sebaiknya difokuskan di luar Pulau Jawa. Kata dia, wilayah di luar Jawa memiliki potensi besar sekaligus bisa mengurangi kesenjangan harga telur antardaerah.
“Kalau saya lihat Jawa itu memang sudah penuh ya semua itu terpengaruh di Jawa, ya memang kalau pemerintah mau fokus ya di luar Jawa," ujar Dwi ketika dihubungi kumparan, Sabtu (8/11).
Dwi menjelaskan, selama ini industri peternakan nasional terlalu terpusat di Pulau Jawa, baik dari sisi produksi maupun infrastruktur pendukung seperti pabrik pakan. Akibatnya, pasokan telur di wilayah lain kerap tidak mencukupi dan harga menjadi lebih tinggi.
Karena itu, Dwi menilai pembangunan peternakan di luar Jawa akan membantu menekan disparitas harga sekaligus memperluas pemerataan ekonomi.
Selain itu, ia mendorong agar pemerintah menggandeng masyarakat lokal dalam pembangunan pabrik dan peternakan baru. "Jadi perlu dipertimbangkan apakah tidak sebaiknya kerja sama dengan masyarakat terkait pembangunan pabrik ini," ucap dia.
Sementara itu, Ekonom Bidang Pertanian CORE Indonesia, Eliza Mardian, mengatakan tak semua wilayah cocok untuk peternakan ayam petelur. Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan infrastruktur pendukung harus diperhatikan agar produksi optimal.
"Tidak semua daerah di Indonesia itu cocok untuk jadi lokasi untuk peternakan telur. Karena untuk bisa memproduksi ayam petelur yang optimal untuk produksinya itu dibutuhkan lokasi yang kelembabannya sedang, terus stabil jangan terlalu yang dingin banget kalau nggak panas banget itu gak bisa tuh se-ekstrem itu," kata Eliza.
Menurutnya, wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, memiliki kondisi ideal dan akses bahan baku pakan yang baik. Namun, karena kepadatan penduduk di Jawa cukup tinggi, Eliza menilai pengembangan di luar Jawa perlu diprioritaskan, contohnya Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dari kondisi lingkungannya juga dari sisi infrastruktur pendukungnya jadi memang ketersediaan bahan baku untuk pakan itu juga penting sebagian besar kan pakan ini dari jagung ya agar menjaga kontinuitas produksi dan juga efisiensi ya berarti harus yang tersedia sentra jagung gitu misalnya," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan pemerintah menyiapkan investasi sebesar Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di berbagai wilayah Indonesia. Hasil produksinya akan disalurkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Hal-hal yang penting dari seluruh investasi yang kita percepat adalah potensi adalah kelapa, kakao, mente, kelapa sawit, kelapa dalam, kemudian peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi," kata Amran di Kantor Kementan, Jumat (7/11).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.