Mobil SAPA-Psikolog Disiapkan untuk Pulihkan Siswa SMAN 72 Jakarta Pascaledakan
kumparanNEWS November 09, 2025 08:00 PM
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, memastikan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengembalikan psikologi para siswa SMAN 72 Jakarta pascaledakan tang terjadi pada Jumat (7/11). Kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut akan dilakukan secara online mulai Senin (10/11).
“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan proses pemulihan di sekolah,” ujar Iin dalam keterangannya, Minggu (9/11).
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan Mobil SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis kepada siswa, guru, serta keluarga terdampak. Fasilitas ini juga dapat digunakan oleh warga sekitar yang memerlukan konseling secara gratis.
Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga saat ini terdapat 30 korban yang masih menjalani perawatan. Mereka tersebar di tiga rumah sakit yakni, 14 orang di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya.
Iin menyebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis serta menurunkan tenaga medis bagi korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog guna mendampingi proses pemulihan para korban secara menyeluruh.
Pembelajaran Fokus Pemulihan Mental
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan hingga hari ini lokasi SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian.
Nahdiana menegaskan kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara online mulai Senin (10/11) hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali.
"Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” ujar Nahdiana.
Ia melanjutkan, sebelum kegiatan belajar dimulai, pihak sekolah juga akan mengundang orang tua siswa untuk memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama pihak sekolah, psikolog, serta unsur wilayah setempat.
"Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," pungkasnya.