BOLASPORT.COM - Pemain Bali United, Jordy Bruijn, mengaku tak puas dengan kinerja wasit di Super League 2025-2026.
Sebagai informasi, Jordy merupakan salah satu rekrutan anyar Bali United untuk musim ini.
Pemain berusia 29 tahun itu resmi bergabung dengan Bali United pada bulan Agustus lalu.
Ini sekaligus menjadi momen perdana bagi Jordy bermain di Indonesia.
Pemain berposisi sebagai gelandang serang itu sebelumnya lebih sering bermain di Liga Belanda bersama klub seperti Heerenveen, NEC Nijmegen hingga Heracles Almelo.
Sementara itu, Jordy belum lama ini mengaku kurang puas dengan kinerja wasit di Super League 2025-2026.
Tepatnya yakni saat Bali United bertamu ke kandang Bhayangkara FC pada 7 November lalu.
Kala itu, tim berjuluk Serdadu Tridatu harus menyerah dari Bhayangkara FC dengan skor 1-2.
Gol semata wayang Bali United dicetak oleh Andhika Wijaya (60').
Di sisi lain, dua gol Bhayangkara FC dicatatkan atas nama Dendy Sulistyawan (6') dan Slavko Damjanovic (84').
Perlu diketahui, wasit juga memberikan kartu merah kepada pemain Bali United, Tim Receveur pada menit ke-81.
Setelah laga, Jordy mengaku kurang puas dengan kinerja wasit.
"Memang kami memulai pertandingan kurang baik dan baru terlihat menekan di babak kedua."
"Saya pikir situasi pertandingan begitu berat karena wasit kurang baik dalam memimpin pertandingan," kata Jordy, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Bali United.

Lebih lanjut, Jordy membeberkan beberapa kesalahan wasit dalam mengambil keputusan.
Pertama adalah soal gol pertama Bhayangkara FC.
Jordy berpendapat bahwa gol tersebut harusnya tak disahkan karena terjadi pelanggaran sebelumnya.
Kedua yakni mengenai kartu merah (kartu kuning kedua) yang diterima Tim.
Dalam hal ini, Jordy menilai Tim tak seharusnya mendapat kartu karena dia adalah korban yang dilanggar.
Pemain asal Belanda itu lalu tak bisa menyembunyikan rasa sakit hatinya atas apa yang terjadi.
"Gol pertama mereka terjadi di awal babak pertama itu terlihat ada sebuah pelanggaran terhadap Thijmen."
"Kemudian babak kedua, Tim Receveur mendapatkan kartu kuning keduanya (menjadi merah) terhadap pelanggaran yang terjadi padanya."
"Kakinya bengkak dan berdarah tapi yang harus keluar dirinya. Ini fakta yang menyakitkan dan saya tidak senang laga kali ini,"ucap Jordy.