Jelang Akhir Tahun, DP2KB Minahasa Tenggara Bakal Tinjau 10 Kampung KB
Rizali Posumah November 10, 2025 03:30 AM
Ringkasan Berita:
  • Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menunjukkan komitmen  dalam menjalankan agenda sisa kerja
 
  • Kepala Dinas P2KB Mitra, ‎Nova Tarumingkeng mengatakan sebelum kegiatan lapangan dimulai, pihaknya akan menggelar Rakor antar-OPD.
 
  • Ia juga akan melakukan pembahasan terkait penanganan stunting.

 

TRIBUNMANADO.COM, RATAHAN - Menjelang akhir tahun 2025, ‎Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menunjukkan komitmen  dalam menjalankan agenda sisa kerja

Salah satunya lewat peninjauan program “Kampung KB”.

Kepala Dinas P2KB Mitra, ‎Nova Tarumingkeng mengatakan sebelum kegiatan lapangan dimulai, pihaknya akan menggelar Rakor antar-OPD dan melakukan pembahasan terkait penanganan stunting.

“Sebelum rapat dengan OPD ada kegiatan pembahasan stunting yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” ujar Tarumingkeng, Minggu 9 November 2025 via telepon.

Lebih lanjut, Tarumingkeng menjelaskan bahwa kegiatan peninjauan Kampung KB akan dilakukan di 10 titik di setiap kecamatan.

“Ada sepuluh titik yang akan kita tinjau, satu kecamatan ada satu desa utusan, seharusnya 12 kecamatan tapi yang dua sudah selesai ditinjau,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa nomenklatur KB kini bukan lagi hanya Keluarga Berencana, melainkan Keluarga Berkualitas.

Definisi inilah yang menjadi pondasi program di Mitra.

Ia menjelaskan Kampung KB bukan berarti semua masyarakat didalam desa tersebut mempunyai anak hanya dua.

Tapi keluarga berkualitas keluarga yang mampu menghidupi keluarganya meski memiliki anak lebih dari dua, serta mempunyai rumah yang layak, mempunyai jamban serta keluarga yang mempunyai kualitas hidup.

Menurut Tarumingkeng, langkah ini bukan sekadar lip service.

Tetapi langkah konkret untuk memberi dorongan pada desa terpilih agar menjadi contoh keberhasilan pembangunan keluarga dan kualitas hidup.

Pemilihan sepuluh titik peninjauan pun dibuat dengan mempertimbangkan kesiapan desa serta komitmen bersama antara P2KB dan OPD terkait.

Dengan demikian, diharapkan program Kampung KB di Mitra akan membawa dampak nyata berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan stunting, dan terpenuhinya kebutuhan dasar rumah layak huni serta jamban bagi keluarga.

Peninjauan lapangan ini juga akan menjadi momentum untuk mengikat sinergi antara sektor Kesehatan, Pendidikan, PUPR, dan P2KB.

Pasalnya isu stunting dan pembangunan jamban tak bisa diatasi oleh satu instansi saja.

Tarumingkeng menambahkan Rakor antar-OPD dan pembahasan stunting yang akan datang menjadi bagian integral dari rangkaian kegiatan penutup tahun.

“Kami ingin semua OPD bergerak bersama, agar program-program di Kampung KB tidak hanya program tapi terwujud dalam perubahan nyata,” tuturnya.

Dengan rangkaian kegiatan yang direncanakan matang dan target yang jelas, P2KB Mitra berharap bahwa akhir 2025 bukan menjadi batas, melainkan titik awal pembenahan kualitas hidup keluarga di wilayahnya.

Desa-desa yang ditunjuk akan dipantau perkembangannya, dan hasil peninjauan akan menjadi dasar evaluasi serta pembaharuan strategi untuk tahun-tahap berikutnya.

Komitmen ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembangunan keluarga berkualitas bukan hanya slogan, tetapi menjadi prioritas nyata di Kabupaten Mitra. 

Tentang Mitra

Kabupaten Minahasa Tenggara adalah bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2024 mencapai 121,55 ribu jiwa. 

Secara umum, kualitas SDM di Minahasa Tenggara terus diupayakan peningkatannya, yang tercermin dari data statistik pendidikan dan ketenagakerjaan:

  • Pendidikan: Pada akhir 2024, sekitar 6,08 persen penduduk di Minahasa Tenggara telah menamatkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Angka Harapan Hidup (AHH) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) menunjukkan tren positif, dengan AHH mencapai 70,15 pada tahun 2020 dan HLS mencapai 12,27 pada tahun yang sama.

Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah di berbagai sektor, terutama: 

  • Pertanian dan Perkebunan: Sektor ini merupakan salah satu potensi utama dengan hasil komoditas seperti kelapa, cengkeh, dan coklat. 
  • Kehutanan: Wilayah ini memiliki kawasan hutan hijau, hasil hutan yang melimpah dan juga terdapat Kebun Raya di Kabupaten Minahasa Tenggara.
  • Perairan/Kelautan: Potensi perikanan dan kelautan juga signifikan.
  • Pertambangan: Wilayah Minahasa Tenggara dikenal memiliki potensi pertambangan emas yang besar. Pertambangan di sini sangat terkenal di seantero Sulawesi Utara. 

Ibu Kota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah Ratahan. Jarak dari Ratahan ke Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara adalah 64,7 kilometer. 

Estimasi waktu tempuh dengan kendaraan bermotor lewat jalur darat adalah sekitar 1 jam 49 menit. (Nie) 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.