Penyakit jantung kini tak lagi identik dengan lanjut usia (lansia), mereka yang berusia 30 hingga 40-an tahun pun juga bisa terkena. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya gaya hidup yang tak sehat..
Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo, dr Sugisman SpBTKV(K), menyoroti kebiasaan sehari-hari, terutama dalam hal pola makan, memiliki peran besar terhadap kesehatan jantung seseorang.
Saat ini, lanjutnya, konsumsi makanan cepat saji atau junk food sudah menjadi hal yang dianggap biasa dan bahkan semakin mudah diakses karena layanan pemesanan daring yang kian populer.
"Ya, memang kita lihat lah lifestyle dan pola makan kita saat ini. Semakin banyak kita saksikan makanan-makanan yang termasuk dalam golongan junk food. Yang dikonsumsi oleh kita-kita. Dan itu kita sudah anggap seperti biasa," ucapnya dalam tayangan detikSore, Senin (10/11/2025).
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi minuman manis, bersoda, atau minuman energi juga turut memperburuk kondisi kesehatan kardiovaskular.
Meski di sisi lain kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berolahraga saat ini mulai meningkat, terlihat dari banyaknya orang yang rutin jogging, bersepeda, atau pergi ke pusat kebugaran, pola makan yang tidak seimbang masih menjadi tantangan besar.
dr Sugisman menilai, masih banyak orang yang sudah menerapkan gaya hidup aktif dengan berolahraga secara rutin, namun belum diimbangi dengan perubahan dalam kebiasaan makan. Misalnya, setelah berolahraga, sebagian orang justru kembali mengonsumsi makanan tinggi lemak atau gula, seperti kopi bergula dan fast food.
Pola ini membuat manfaat olahraga tidak maksimal karena tidak diiringi dengan nutrisi yang mendukung kesehatan jantung.
"Nah itu yang membuat mungkin akhirnya jadi keseimbangannya jadi tergantung. Harusnya itu tapi jalan beriringan ya. Harusnya ya kalau bisa semuanya pola hidupnya jadi sehat gitu," tuturnya.
"Kalau lifestyle-nya sehat, pola makannya juga harus sehat. Sehingga kita bisa mencegah perkembangan perburukan kesehatan yang ke arah yang lebih jelek," sambungnya lagi.







