12 Rekomendasi Film untuk Hari Pahlawan 10 November
Berita Hari Ini November 10, 2025 09:00 PM
Menyaksikan film bertema perjuangan adalah cara yang menarik untuk memaknai Hari Pahlawan. Apalagi ada banyak rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November yang mengangkat kisah heroik para pejuang kemerdekaan.
Karya-karya ini menampilkan perjuangan dalam berbagai latar sejarah. Melalui alur dan tokohnya, penonton diajak meneladani semangat juang, keberanian, serta rasa cinta Tanah Air yang diwariskan para pahlawan.

Rekomendasi Film untuk Hari Pahlawan 10 November

Ilustrasi rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November. Sumber: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November. Sumber: Unsplash.
Untuk mengenang jasa para pahlawan dan membangkitkan kembali semangat perjuangan, berikut beberapa rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November yang bisa ditonton.

1. Kadet 1947 (2021)

Kadet 1947 mengisahkan sekelompok taruna Akademi Penerbangan Angkatan Udara di Maguwo, Yogyakarta, selama Agresi Militer Belanda II. Para kadet muda berupaya terlibat dalam operasi-operasi udara untuk membantu perjuangan kemerdekaan. Namun, usaha mereka terkendala oleh batas usia, pelatihan, dan situasi politik saat itu.

2. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)

Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengisahkan Sultan Agung, raja ketiga Kerajaan Mataram, yang berupaya menyatukan kembali adipati-adipati di tanah Jawa. Usahanya mendapat tantangan besar dari intrik politik VOC yang terus menekan dan mencoba memecah belah kekuasaan.
Kisah ini menyorot kebangkitan kekuatan militer Mataram dan strategi perang melawan VOC demi menjaga kedaulatan. Selain itu, Sultan Agung juga dihadapkan pada konflik personal saat harus melepaskan cintanya pada Lembayung karena ikatan politik dan status bangsawan.

3. Kartini (2017)

Film Kartini menceritakan Kartini yang tumbuh di Jepara pada era kolonial Belanda dan menyaksikan ketidakadilan gender dalam keluarganya. Saat menjalani masa pingitan, pandangannya terbuka setelah kakaknya memberikan buku-buku.
Plot utama menyoroti perjuangan Kartini bersama saudara perempuannya, Roekmini dan Kardinah, untuk membangun sekolah di Jepara. Ia harus menghadapi konflik budaya dan tekanan keluarga, tetapi usahanya menyeimbangkan tanggung jawab rumah tangga dan cita-cita akhirnya menginspirasi gerakan emansipasi di Indonesia.

4. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Guru Bangsa Tjokroaminoto adalah film biografi sejarah tentang H.O.S. Tjokroaminoto, seorang tokoh pergerakan dan pendiri Sarekat Islam. Film ini mengisahkan perjalanannya dari Ponorogo ke Surabaya untuk membangun jaringan pergerakan nasional.
Narasi film menyorot perannya sebagai guru bangsa yang menyebarkan nilai keadilan dan persamaan hak di masa kolonial. Kisahnya juga mengeksplorasi hubungan Tjokroaminoto dengan para muridnya, serta konflik yang dihadapi melawan kekuasaan kolonial.

5. Jenderal Soedirman (2015)

Film Jenderal Soedirman menceritakan perjuangannya memimpin perang gerilya saat Agresi Militer II tahun 1948. Meski Soekarno-Hatta ditangkap dan ia sendiri sakit tuberkulosis, Jenderal Soedirman memilih tetap memimpin perlawanan dari hutan-hutan Jawa.
Ia memobilisasi TNI dan rakyat untuk mengganggu logistik Belanda. Perjuangan gerilya ini akhirnya berhasil memaksa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Perjanjian Roem-Royen.

6. Battle of Surabaya (2015)

Battle of Surabaya adalah film animasi 2D Indonesia yang mengisahkan perjuangan pada peristiwa heroik 10 November 1945. Tokoh utamanya adalah Musa, seorang penyemir sepatu berusia 13 tahun yang menjadi kurir surat rahasia bagi pejuang kemerdekaan.
Cerita ini berlatar Pertempuran Surabaya yang meletus setelah Inggris memberi ultimatum agar rakyat menyerahkan senjata. Musa terlibat dalam jaringan perlawanan untuk menyampaikan pesan-pesan penting di tengah bahaya.

7. Soekarno (2013)

Sesuai judulnya, salah satu rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno, Presiden pertama Indonesia, mulai dari masa pendidikannya hingga peran sentralnya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Penonton juga diajak mengikuti lika-liku karier politik Soekarno, hubungan dengan tokoh seperjuangan Bung Hatta, serta tantangan dalam menghadapi penjajahan Jepang dan Belanda.

8. Sang Pencerah (2010)

Sang Pencerah bercerita tentang Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang gelisah dengan praktik keagamaan di Yogyakarta pada abad ke-19. Ia pun menempuh perjalanan ke Tanah Suci untuk menambah ilmu dan kembali dengan pandangan Islam progresif.
Sekembalinya, ia mengajarkan Islam yang rasional dan toleran dengan menantang tradisi kaku, seperti membangun sekolah bagi warga pribumi. Ia lalu membentuk Muhammadiyah sebagai wadah reformasi, meski harus menghadapi tentangan dari para kyai konservatif.

9. Merah Putih (2009)

Merah Putih mengangkat kisah perjuangan sekelompok kadet dan pejuang muda pada masa agresi militer Belanda pasca-kemerdekaan. Mereka berlatih di sebuah barak militer sebelum ikut pertempuran di wilayah Jawa. Para pejuang ini bergabung dengan pasukan gerilya di pedesaan untuk terus bertempur dalam kondisi logistik terbatas.

10. Gie (2005)

Gie adalah film biografi tentang aktivis Indonesia Soe Hok Gie yang diadaptasi dari karya jurnalnya, Catatan Seorang Demonstran. Kisahnya mengikuti kehidupan dan perjuangan Gie sebagai seorang intelektual muda di Indonesia selama tahun 1950-an dan 1960-an.
Film ini memadukan memoar pribadi dengan konteks sejarah. Menggambarkan idealisme Gie, konflik dengan rekan dan penguasa, serta pilihan akhirnya untuk mengejar kebenaran dan keadilan apa pun risikonya.

11. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Tjoet Nja’ Dhien menceritakan pahlawan Aceh Cut Nyak Dhien yang memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda. Ia mengambil alih pucuk pimpinan pasukan gerilya setelah suaminya, Teuku Umar, gugur dalam pertempuran. Pada periode intensif perang Aceh di akhir abad ke-19, Dhien menghadapi pengkhianatan serta tantangan logistik dan kesehatan.

12. Kereta Api Terakhir (1981)

Rekomendasi film untuk Hari Pahlawan 10 November selanjutnya adalah Kereta Api Terakhir. Berlatar tahun 1946, film ini mengisahkan perjuangan TNI Siliwangi menghadapi agresi Belanda pasca-pelanggaran Perjanjian Linggarjati. Markas Besar TNI di Yogyakarta memutuskan menarik semua kereta dari Purwokerto untuk evakuasi strategis dan logistik.
Cerita menyorot kereta api terakhir yang dikawal oleh Letnan Firman dan Sersan Tobing, sementara Sudadi mengawal kereta pertama. Perjalanan kereta terakhir ini dipenuhi ribuan pengungsi dan harus menghadapi serangan Belanda.
(FHK)
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Dokumenter tentang Tempat Bersejarah yang Wajib Ditonton
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.