Beliau merupakan penerjun pertama dalam Operasi Militer 1 di daerah operasi Kotawaringin, yang sekarang dikenal sebagai Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat,
Kuala Kapuas (ANTARA) - Makam seorang pejuang kemerdekaan yakni Letnan Muda Udara Dua Cornelius Willem, salah seorang penerjun pertama RI, dipindahkan dari TPU Kristen Kelurahan Barimba, Kabupaten Kapuas ke TMP Sanaman Lampang Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Beliau merupakan penerjun pertama dalam Operasi Militer 1 di daerah operasi Kotawaringin, yang sekarang dikenal sebagai Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat,” kata Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno di Kuala Kapuas, Selasa.
Pemindahan makam Cornelius Willem yang lahir di Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, pada 5 November 1926, dan wafat pada 14 Desember 1989 karena sakit, merupakan kerja sama Komando Daerah TNI Angkatan Udara I Pangkalan TNI AU Iskandar Pangkalan Bun bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas.
Pemprov Kalteng melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kapuas, lanjut dia, memfasilitasi pemindahan makam tersebut.
"Jasad Cornelius selanjutnya dibawa ke Kota Palangka Raya dan disemayamkan di cagar budaya rumah Pahlawan Nasional almarhum Tjilik Riwut di Jalan Jenderal Sudirman Palangka Raya, untuk selanjutnya dimakamkan kembali dengan upacara khusus," kata Wiyatno.
Cornelius Willem adalah salah satu pelaku sejarah dalam peristiwa Operasi Penerjunan Pertama RI di Kotawaringin yang dilakukan oleh 13 pemuda Kalimantan yaitu Iskandar Durauf, M. Dachlan, Johannes Bitak, Cornelius Willem, J. Darius, Achmad Kosasih, M. Bachrie, Ali Akbar, Mika Aminuddin, Imanuel Nuhan, dan Morawi.
Kemudian dua orang ahli telegraph yaitu Harry Hadisumantri dan F.M. Soejoto. Penerjunan itu dilaksanakan pada 17 Oktober 1947 dengan menggunakan pesawat C-47 Skytrain/Dakota RI-002 yang dipiloti oleh Robert "Bob" Earl Freeberg warga kebangsaan Amerika.
Momentum heroik banyak terjadi pada peristiwa tersebut, yakni para penerjun dilatih dengan singkat dan menggunakan parasut bekas peninggalan Belanda dan Jepang, namun jiwa pantang menyerah demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tidak menyurutkan tekad mereka untuk membuka dropping zone dan mendirikan stasiun pemancar radio untuk membantu perjuangan rakyat Kalimantan dalam mengusir penjajah.
Operasi Penerjunan Pertama RI i Kotawaringin 17 Oktober 1947 ini merupakan cikal bakal berdirinya Korp Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara.
Setelah melaksanakan Operasi Penerjunan Pertama pada 17 Oktober 1947, Cornelius Willem kembali, kemudian ditangkap oleh tentara Belanda pada 27 Nopember 1947 dan ditahan di Nusakambangan hingga 5 Desember 1949. Setelah bebas dari tahanan Belanda, Cornelius Willem kembali ke AURI Yogyakarta.







