Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Setelah kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Hainan dan Guangdong, CGTN menerbitkan artikel yang membahas prioritas strategis Tiongkok dalam mendorong kebijakan pintu terbuka berstandar tinggi sebagai penggerak utama pembangunan bermutu tinggi. Artikel ini menyoroti pencapaian visi nasional tersebut melalui dua contoh utama: Provinsi Guangdong sebagai pelopor reformasi dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan (Hainan Free Trade Port/FTP) sebagai pusat peluang pasar global.
Menjelang akhir dari Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) Tiongkok Ke-14 (2021–2025), Tiongkok pun bersiap meluncurkan Repelita Ke-15. Pesan Tiongkok semakin jelas: keterbukaan tetap menjadi inti dari upaya modernisasi Tiongkok.
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Hainan dan Guangdong baru-baru ini—dua wilayah terdepan dalam reformasi dan kebijakan pintu terbuka Tiongkok—Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa keterbukaan dengan standar tinggi merupakan jalan menuju pembangunan bermutu tinggi.
Hainan: Pintu Gerbang Menuju Era Baru
Pada 18 Desember, Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan (FTP) akan meluncurkan layanan kepabeanan khusus di seluruh pulau. Xi menyebut langkah ini sebagai "momen penting dari tekad Tiongkok untuk terus memperluas kebijakan pintu terbuka berstandar tinggi dan mendukung ekonomi dunia yang semakin terbuka."
Saat menerima laporan kerja di Kota Sanya mengenai pembangunan FTP Hainan, Xi menekankan bahwa kawasan ini tidak hanya mendukung pertumbuhan bermutu tinggi di Hainan, melainkan juga berperan penting dalam paradigma pembangunan baru Tiongkok. Ia menyerukan reformasi institusional, sistem rekrutmen talenta yang lebih terbuka, serta reformasi administrasi yang menciptakan iklim usaha yang berorientasi pada pasar, berbasis pada hukum, dan bertaraf internasional.
Sejak 2018, Hainan telah mendata lebih dari 70.000 pekerja profesional tingkat tinggi dan mengeluarkan lebih dari 80 peraturan daerah untuk memperbaiki iklim investasi. Empat sektor utama — pariwisata, layanan modern, teknologi mutakhir, dan pertanian tropis — kini menyumbang hampir 70% PDB provinsi tersebut.
Keterbukaan Hainan juga bermanfaat bagi perdagangan global. Jalur pelayaran baru Yangpu–Chancay mempercepat pengiriman ikan nila asal Hainan ke Amerika Selatan, serta memberikan akses pasar untuk buah alpukat Peru ke Tiongkok dalam kondisi lebih segar dan harga lebih terjangkau. Sistem akun perdagangan bebas yang multifungsi (EF accounts) turut mempermudah transaksi lintasnegara. Menurut Kuang Xianming, Vice President, China Institute for Reform and Development, layanan kepabeanan yang segera diluncurkan semakin memperkuat posisi Hainan sebagai pusat kerja sama strategis antara Tiongkok dan ASEAN.
Guangdong: Pelopor Reformasi dan Kebijakan Pintu Terbuka
Setelah Sidang Pleno Keempat Komite Sentral Partai Ke-20, Presiden Xi memilih Provinsi Guangdong sebagai lokasi kunjungan kerja pertama di dalam negeri. Hal tersebut semakin menegaskan peran provinsi ini sebagai pelopor dan contoh utama dari kebijakan reformasi serta pintu terbuka Tiongkok. Xi menekankan bahwa Guangdong harus terus memimpin, menjadi teladan, dan berperan penting dalam perumusan Repelita ke-15 untuk pembangunan ekonomi dan sosial nasional.
Xi juga mendorong Guangdong agar terus memperluas reformasi dan kebijakan pintu terbuka guna mencapai pembangunan bermutu tinggi, serta memperkuat pengembangan Kawasan Teluk Besar Guangdong–Hong Kong–Macao (GBA) secara berkelanjutan.
Selain itu, Xi menyerukan pengembangan motor produktif baru yang berkualitas, penguatan integrasi antara inovasi teknologi dan industri, serta pembangunan sistem industri modern yang berdaya saing global.
Kinerja ekonomi Guangdong mencerminkan visi ini. Pada 2024, nilai perdagangan luar negeri Guangdong mencapai RMB 9,11 triliun (sekitar USD 1,3 triliun), naik sebesar 9,8%, dan menyumbang hampir 39% terhadap total pertumbuhan perdagangan Tiongkok. Pada periode Januari-September, 24.000 perusahaan penanaman modal asing (PMA) terbentuk di provinsi ini, jumlahnya meningkat 33,7% dari tahun sebelumnya. Secara total, lebih dari 360.000 perusahaan PMA telah beroperasi di Guangdong dengan nilai investasi mencapai USD 600 miliar.
Di Konferensi Promosi Investasi Global 2024 untuk kawasan Guangdong–Hong Kong–Macao GBA, sejumlah perusahaan ternama di dunia seperti BASF, ExxonMobil, Pfizer, Panasonic, Tesla, dan Procter & Gamble meresmikan 1.933 proyek senilai RMB 2,26 triliun, membuktikan daya tarik kawasan tersebut bagi investor global.
Menjelangnya perumusan Repelita Ke-15, Tiongkok kembali menunjukkan bahwa reformasi dan kebijakan pintu terbuka bukan sekadar kebijakan masa lalu, namun mesin penggerak utama untuk masa depan nasional.
SOURCE CGTN







