Ringkasan Berita:
- Video polisi menolak suap dari pelanggar lalu lintas viral di media sosial.
- Aksi suap terekam body cam petugas.
- Sikap tegas polisi menuai pujian warganet.
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR – Viral di media sosial, sebuah video yang menampilkan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor menolak suap dari pelanggar lalu lintas.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @divisihumaspolri itu, seorang anggota Satlantas tengah berpatroli menggunakan body cam.
Anggota bernama Aiptu Dulyani terlihat menghentikan sebuah mobil mewah berwarna hitam yang melintas di depannya.
Ia kemudian memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui ukuran pelat nomor mobil tidak sesuai ketentuan karena terlalu kecil.
Setelah diminta menunjukkan surat-surat kendaraan, diketahui pula bahwa pajak dan STNK mobil telah mati.
Penumpang berbaju putih mencoba beralasan bahwa pelat nomor tidak dipasang di bagian depan karena bisa menyebabkan overheat.
Namun, Aiptu Dulyani menegaskan bahwa ukuran dan pemasangan pelat harus tetap sesuai aturan.
Pelanggar tawarkan uang
Dalam video yang sama, tampak pria itu mengeluarkan uang pecahan Rp100.000 dan mencoba memberikannya kepada Aiptu Dulyani agar tidak ditilang.
Namun, Dulyani menolak uang tersebut dan tetap memberikan sanksi tilang kepada pelanggar.
Sikap tegas ini kemudian menuai pujian dari warganet.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, membenarkan bahwa polisi yang menolak suap itu adalah anggotanya.
“Iya, itu anggota saya, Aiptu Dulyani,” kata Rizky kepada Kompas.com, Senin (10/11/2025).
Alasan pasang body cam
Menurut Rizky, Aiptu Dulyani secara mandiri memasang body cam untuk mendukung kelancaran tugas di lapangan sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia juga mengapresiasi sikap tegas anggotanya tersebut.
“Kami harap seluruh anggota Satlantas Polres Bogor dapat bekerja dengan sungguh-sungguh melayani masyarakat dan tidak melakukan pungli,” ujarnya.
“Untuk pelanggarnya tetap diberikan tindakan tilang,” pungkasnya. (*)
