TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Tamsil Linrung, menyoroti capaian 50 persen penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat berdialog dengan seluruh mitra dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, capaian tersebut merupakan batu loncatan monumental dalam sejarah pelaksanaan program prioritas nasional di bidang pemenuhan gizi. Karenanya, capaian ini juga harus mampu mendorong kemandirian pangan daerah.
Tamsil juga menegaskan pentingnya untuk memastikan nilai gizi seimbang dalam setiap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, keberhasilan program tidak semata diukur dari jumlah penerima manfaat yang kini telah mencapai 41,2 juta jiwa, melainkan juga dari kualitas makanan sebagai instrumen keberlanjutan layanan.
“Program ini harus direspons sebagai upaya membangun kemandirian daerah. Kabupaten seperti Bantaeng memiliki potensi besar untuk menjadi model pelaksanaan program MBG yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bertumpu pada potensi daerah,” ujar Tamsil Linrung.
Menurutnya, Bantaeng dapat menjadi contoh daerah mandiri pangan yang mampu memasok kebutuhan dapur berbasis produksi lokal. Ia mengajak seluruh unsur daerah untuk bergerak dalam satu orkestra pembangunan, guna mewujudkan cita-cita besar Presiden dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan menggerakkan ekonomi rakyat.
Dalam kunjungannya, Tamsil juga meninjau langsung SPPG yang berlokasi di Jalan Gagak, Bantaeng. Tamsil meninjau area dapur dan gudang penyimpanan bahan pangan, berdialog dengan pengelola SPPG dan relawan dapur. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas MBG Kabupaten Bantaeng.
Kepada pengelola dapur, Tamsil mengingatkan pentingnya penerapan sertifikasi laik higienis dan sanitasi di setiap fasilitas SPPG agar kepercayaan publik terhadap program MBG terus terjaga.
Menutup kunjungan kerjanya, Tamsil Linrung menegaskan komitmen DPD RI untuk terus memperkuat fungsi pengawasan terhadap pembangunan SPPG di seluruh Indonesia.
Ia berharap Bantaeng dapat menjadi model sinergi efektif antara pemerintah daerah dan pusat dalam mempercepat pemenuhan gizi rakyat sekaligus mendorong kemandirian pangan lokal.
Sementara itu, Wakil Bupati Sahabuddin menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantaeng terus menunjukkan kemajuan signifikan. Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketat kualitas bahan pangan, standar higienitas dapur, serta keterlibatan petani dan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan.
“Semua SPPG yang di Bantaeng sudah memiliki SLHS. Arahan Bapak Tamsil menjadi dorongan kuat bagi kami untuk menjaga konsistensi kualitas seluruh dapur MBG,” ujar Sahabuddin.
Kunjungan ini turut dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta unsur TP PKK Kabupaten Bantaeng. Diskusi yang berlangsung juga membahas pentingnya integrasi data penerima manfaat serta peningkatan kolaborasi antar-OPD agar penyaluran gizi berjalan tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan.(*)