Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menginisiasi gelaran Kongres Rohani Islam (Rohis) Nasional yang pertama kalinya sebagai upaya membentuk generasi muda, khususnya pelajar, menjadi generasi religius, toleran, dan berjiwa kepemimpinan.
“Rohis ini adalah sebuah entitas yang sangat penting, sangat menjanjikan, dan menjadi ruang berkhidmat yang luar biasa. Anak-anakku sekalian akan menjalani proses pembelajaran untuk menemukan versi terbaik dari dirinya," ujar Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Kongres perdana ini digelar di Mercure Convention Center Ancol, pada Rabu (12/11) hingga Jumat (14/11). Acara diikuti 320 delegasi rohis berasal dari 34 provinsi ini mengusung tema “Mengawal Calon Pemimpin untuk Indonesia Emas 2045”.
Ia menekankan bahwa menjadi moderat merupakan sebuah senjata untuk hidup rukun dan damai.
Ia berpesan kepada para siswa rohis menjadi generasi yang yakin terhadap agamanya, namun tetap menghormati keberagaman.
"Hormati teman-teman Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu karena mereka pun memiliki keyakinan yang sama kuatnya terhadap agamanya. Indonesia milik kita bersama, tanpa istilah mayoritas minoritas," kata dia.
Sekjen Kamaruddin Amin juga mengapresiasi langkah Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menginisiasi berbagai program inovatif untuk rohis, termasuk pengukuhan Duta Wakaf Indonesia berasal dari 34 provinsi serta acara Launching Dana Abadi Pendidikan Agama Islam Berbasis Wakaf di sekolah umum.
Menurut dia, gerakan literasi wakaf di kalangan rohis merupakan langkah cerdas dalam menanamkan semangat kedermawanan sosial dan kemandirian ekonomi berbasis keagamaan sejak dini.
"Anda semua bisa menjadi wakif, bahkan mulai dari Rp10.000. Wakaf itu abadi dan produktif, bisa menjadi beasiswa, membantu masyarakat miskin, dan menjadi amal jariah yang tak putus," katanya.
Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag M Munir menjelaskan Kongres Rohis Nasional bukan sekadar ajang formal, melainkan hasil seleksi berjenjang dari kabupaten, kota, hingga provinsi.
"Dari proses itu terpilih perwakilan nasional yang akan membentuk Kabinet Rohis Nasional, bukan hanya memilih ketua umum, tetapi kami gunakan istilah Presiden Rohis, karena kami yakin, kelak di antara mereka akan lahir presiden bangsa ini. Struktur organisasi rohis juga memiliki wakil presiden, sekjen, dan departemen," ujar dia.
Ia mengatakan dalam kongres ini diselenggarakan berbagai kompetisi, seperti Grand Ambassador Rohis, cipta single religi, dan sosial media challenge.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), dan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU).
Kesepakatan ini mencakup fasilitasi golden ticket masuk UIN/IAIN tanpa tes serta pemberian beasiswa pendidikan bagi siswa rohis berprestasi.







