Wamenkes Benny: Program TBC Juga Butuh Dukungan Anggaran Besar seperti MBG
GH News November 13, 2025 07:09 PM
Jakarta -

Wakil Menteri Kesehatan RI dr Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K) menegaskan pentingnya dukungan anggaran besar untuk pemberantasan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Ia menilai, program TBC perlu mendapat perhatian yang sama seriusnya seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional pemerintahan saat ini.

"Ingat, makan bergizi gratis itu 351 triliun negara bisa bayar. Maka program TB negara juga harus bisa bayar," tegas dr Benny, sapaannya, saat dijumpai di acara Pelaksanaan Uji Klinis Fase 1 Vaksin TBC dengan Inhalasi di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, pemberantasan TBC merupakan salah satu agenda strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut, angka kasus TBC di Indonesia masih sangat tinggi, yakni sekitar 380 kasus per 100 ribu penduduk, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

"India memang jumlah absolutnya lebih besar karena populasinya banyak. Tapi kalau dihitung per 100 ribu penduduk, Indonesia sudah nomor satu di dunia," jelasnya.

Selain fokus pada pengobatan pasien, pemerintah juga akan memperkuat intervensi sosial dan ekonomi bagi penderita TBC. dr. Benny menyebut sebagian anggaran akan digunakan untuk renovasi rumah pasien miskin serta pemberian makanan bergizi melalui koordinasi dengan kementerian lain.

"Pemberantasan TBC bukan cuma soal obat, tapi juga memperbaiki lingkungan tempat tinggal dan status gizi pasien. Ini investasi besar, tapi hasilnya akan jauh lebih besar lagi," katanya.

Ia juga menyoroti uji klinis vaksin TBC inhalasi yang tengah dilakukan di Indonesia, menyebut inovasi tersebut sebagai langkah penting untuk percepatan pengendalian TBC di dalam negeri.

"Badan POM sudah memberikan dukungan agar proses uji klinis bisa lebih cepat. Harapannya, pada 2029 vaksin ini sudah bisa digunakan secara luas, sehingga Indonesia benar-benar bisa bebas dari TBC," ungkapnya.

Dengan strategi terpadu dan dukungan pendanaan yang memadai, pemerintah menargetkan penurunan kasus TBC hingga di bawah 200 per 100 ribu penduduk pada akhir masa pemerintahan, dengan target jangka panjang 65 kasus per 100 ribu agar Indonesia masuk kategori negara dengan beban TBC rendah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.