Ringkasan Berita:
- Warga binaan Lapas Kelas IIB Ngawi membuat kerajinan tangan dari kayu, termasuk meubel dan hiasan, yang memiliki nilai jual dan potensi pasar.
- Karya mereka dipamerkan di galeri lapas dan dijual kepada masyarakat, memberikan ruang untuk menyalurkan kreativitas dan potensi.
- Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan produktivitas warga binaan, sekaligus memperkuat kemampuan mereka dalam dunia UMKM.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Kreativitas Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ngawi, ditampilkan melalui sebuah kerajinan tangan. Mereka mengolah kayu menjadi berbagai karya bernilai jual.
Beragam produk yang diciptakan seperti meubel, hiasan, serta kerajinan tangan yang memiliki daya tarik tinggi dan potensi pasar menjanjikan.
Kalapas Kelas IIB Ngawi, Iwan Setiawan mengatakan, karya-karya hasil keterampilan mereka dipamerkan di galeri Lapas Kelas IIBNgawi, sekaligus dipasarkan kepada masyarakat.
“Kami memberikan ruang bagi para warga binaan, untuk menyalurkan potensi serta memberikaan manfaat, setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar Iwan, Sabtu (15/11/2025).
Dirinya menambahkan, kegiatan pembinaan ini juga menjadi salah satu strategi penting dalam penguatan serta peningkatan pendayagunaan para warga binaan, agar mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dan berdaya saing di pasar UMKM.
“Melalui keterampilan mengolah kayu, mereka tidak hanya berkreasi, tetapi juga berkontribusi dalam dunia usaha kecil menengah,” imbuhnya.
Menurutnya, program ini sejalan dengan wujud pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menekankan pembinaan berbasis kemandirian dan produktivitas bagi warga binaan.
“Langkah ini menjadi bentuk nyata dari Lapas Kelas IIB Ngawi, dalam mengasah kemampuan produktif,” pungkas Iwan.