Domino Pecahkan Rekor, Turnamen Terbesar di GBK Jadi Langkah Menuju Cabor Resmi
Glery Lazuardi November 16, 2025 01:31 AM
Ringkasan Berita:
  • Indonesia Domino Tournament 2025 (IDoT 2025) digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan diikuti 2.048 peserta dari lebih 20 provinsi dan delapan negara.
  • Ajang terbesar domino di Indonesia ini digagas PORDI bersama HGI, sekaligus mendorong domino menuju pengakuan sebagai cabang olahraga resmi. Ketua Umum PORDI, Andi Jamaro Dulung, menegaskan domino bukan sekadar permainan, melainkan olahraga pikiran yang mengajarkan strategi
  • Kehadiran peserta mancanegara menunjukkan potensi global domino. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan peserta dari berbagai daerah memadati kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (15/11/2025). 

Mereka hadir untuk mengikuti Indonesia Domino Tournament 2025 (IDoT 2025), turnamen domino terbesar yang pernah digelar di Tanah Air.

Domino adalah permainan tradisional menggunakan kartu atau ubin kecil berbentuk persegi panjang yang dibagi dua sisi dengan titik-titik sebagai penanda angka.

Kata domino berasal dari bahasa Latin Dominus yang berarti penguasa.

Di Indonesia, domino dikenal juga sebagai gaple. Kartu berukuran kecil (±3x5 cm) dengan titik-titik bulat sebagai pengganti angka

Sebanyak 2.048 peserta dari lebih dari 20 provinsi, ditambah perwakilan dari delapan negara, ambil bagian dalam ajang yang digagas Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) dan didukung Higgs Games Island (HGI). 

Ketua Umum PORDI, Andi Jamaro Dulung, mengungkapkan rasa bangganya atas membludaknya peserta dan dukungan berbagai pihak. 

Menurutnya, olahraga yang mengandalkan pikiran itu saat ini sudah berkembang pesat.

"Domino bukan sekadar permainan meja, tetapi olahraga pikiran yang mengajarkan strategi, kesabaran, dan kebersamaan. Ajang ini adalah wujud semangat masyarakat Indonesia untuk menjadikan domino sebagai olahraga berkarakter," ujar Andi.

Ia juga menegaskan komitmen PORDI untuk menghapus stigma perjudian dalam permainan domino melalui penerapan aturan baku dan sistem kompetisi yang adil. 

Andi menyebut proses pengakuan domino sebagai cabang olahraga resmi kini semakin mendekati final. 

PORDI telah mendapatkan rekomendasi dari KONI dan hampir melengkapi seluruh persyaratan administrasi.

Kehadiran peserta mancanegara dari Afghanistan, Uzbekistan, Iran, Syria, Republik Kongo, Jerman, dan Brasil menunjukkan domino memiliki potensi besar sebagai cabang olahraga yang bisa bersaing di kancah global.

Setelah berlangsung di Jakarta, rangkaian kompetisi akan berlanjut ke Selebes Cup di Kendari, 26 November yang melibatkan enam provinsi dan 81 kabupaten/kota. Puncaknya akan berlangsung 12 Desember di Tangerang Selatan.

Untuk saat ini, kategori yang dipertandingkan adalah ganda campuran. Namun di Tangerang Selatan, jumlah nomor akan diperluas menjadi minimal lima kategori, yaitu ganda putra, ganda putri, ganda campuran, tunggal putra, tunggal putri, serta beregu.

Public Relations Manager HGI, Eko Budi, menilai domino layak masuk jajaran olahraga intelektual karena memiliki nilai strategis dan edukatif. 

Menurut Eko, HGI melihat domino bukan hanya permainan hiburan, tetapi juga sarana membangun kerja sama dan kemampuan mengambil keputusan cepat.

"HGI dan PORDI memiliki visi yang sama untuk mendorong domino menjadi olahraga intelektual berstandar internasional. Kami telah berkolaborasi dengan PORDI dalam berbagai event seperti Makassar Open, Menpora Cup, hingga peluncuran kompetisi e-domino pertama di Indonesia. Ke depan, kami berkomitmen memperkuat dukungan dan membawa domino lebih dikenal di kancah global," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD RI, Hasan Basri, turut hadir memberikan apresiasi atas penyelenggaraan IDoT 2025.

Ia menilai domino sudah pantas diakui sebagai cabang olahraga resmi secara nasional.

"Jika dunia sudah mengakui, maka seharusnya olahraga ini bisa masuk dalam kalender nasional Kemenpora," katanya.

Ia juga menyampaikan salam hormat kepada seluruh peserta dan delegasi negara sahabat. 

Menurut Hasan, pengakuan internasional menjadi modal kuat untuk mendorong domino masuk ke agenda resmi kompetisi nasional.

"Harapannya, domino bisa dipertandingkan dalam event-event nasional maupun tingkat lainnya. Semoga perjuangan ini dapat terlaksana dengan baik," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.