Pentas Duta Seni Wonosobo di TMII Jakarta Jadi Ajang Lepas Rindu Perantau
deni setiawan November 16, 2025 06:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kehadiran Wonosobo dalam Pentas Duta Seni 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta menjadi magnet besar bagi perantau.

Suasana Anjungan Jawa Tengah di TMII mendadak berubah bak kampung halaman kedua bagi warga Wonosobo di perantauan. 

Sejak Minggu (16/11/2025) pagi, ribuan diaspora dari berbagai paguyuban mulai dari Ikatan Keluarga Wonosobo (IKW), Paguyuban Wonosobo (Pawon), hingga Persatuan Sedulur Wonosobo (PSW) berkumpul untuk mengikuti gelaran Pentas Duta Seni Kabupaten Wonosobo Tahun 2025.

Acara yang dibuka Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ini menghadirkan kerinduan mendalam masyarakat terhadap kampung halaman. 

Panggung seni di TMII tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga titik temu emosional bagi perantau, sekaligus media promosi budaya dan potensi daerah di tingkat nasional.

Kehadiran pejabat dari berbagai level pemerintahan semakin mempertegas dukungan terhadap pelestarian budaya. 

Dari Pemprov Jateng tampak hadir Asisten Administrasi Sekda Jateng Dhoni Widianto beserta jajaran Badan Penghubung. 

Sementara dari Pemkab Wonosobo hadir pula Wakil Bupati Amir Husein, Sekda One Andang Wardoyo, para kepala perangkat daerah, dan sponsor.

Bupati Afif memberikan apresiasi kepada seniman, panitia, dan masyarakat yang meramaikan acara.

“Pentas Duta Seni bukan sekadar panggung hiburan, tetapi momentum untuk merayakan identitas Wonosobo sebagai Negeri Atas Awan." 

"Kami bangga karena budaya Wonosobo terus mendapat tempat di kancah nasional,” ujar Bupati Afif.

Dia juga menyoroti ditetapkannya tiga budaya lokal sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia 2025 yaitu Mie Ongklok, Wayang Kedu Gagrag Wonosaban, dan Tradisi Ambeng Desa Tieng.

Menurutnya, itu sebagai dorongan untuk terus memperkuat pelindungan dan pengembangan budaya daerah.

Selain pertunjukan seni, expo UMKM Wonosobo menjadi pusat perhatian. Masyarakat Jabodetabek begitu antusias membeli kuliner, kerajinan, serta produk kreatif khas Wonosobo. 

Bupati Afif menilai, momentum ini penting untuk memperluas pasar UMKM dan sekaligus mempromosikan destinasi wisata Wonosobo.

Dalam kesempatan itu, dia memperkenalkan konsep Wisata 5 Dieng Baru yang mencakup Kawasan Telaga Menjer, Kawasan Kalianget, Kawasan Sindoro-Sumbing, Kawasan Mergolangu, dan Kawasan Wadaslintang.

Konsep ini diharapkan menjadi penguat citra pariwisata Wonosobo dengan keunggulan alam, budaya, dan kreativitas masyarakat.

Perhatian penonton pecah ketika Wayang Bundeng Gepuk tampil untuk pertama kalinya.

Perpaduan Wayang Gepuk dengan instrumen Bundengan tersebut menjadi simbol inovasi seni yang tetap berakar pada tradisi.

"Wayang Bundeng Gepuk bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Semoga pesan moral yang dibawakan dapat menjadi kompas di tengah dinamika kehidupan saat ini,” ungkapnya.

Penonton menyambut hangat pertunjukan tersebut yang sekaligus mempertegas posisi Wonosobo dalam kancah seni tradisional nasional.

Kepada para perantau, Bupati Afif menyampaikan harapan besar agar mereka menjadi bagian dari diplomasi budaya daerah.

“Kami titipkan harapan agar menjadi Duta Wonosobo di mana pun berada. Ceritakan keindahan alam, keramahan masyarakat, dan kekayaan budaya ini kepada dunia,” pesan Bupati.

Dia berharap semangat kebersamaan yang tercipta hari itu berlanjut menjadi dukungan nyata, terutama dalam kunjungan wisata ke Wonosobo pada beberapa momentum besar seperti Festival Mudik maupun peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Di akhir acara, Bupati kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif, pariwisata, dan kebudayaan sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.