Ringkasan Berita:
- Sekitar 2.500 calon jemaah haji Jatim yang seharusnya berangkat mulai April 2026 memilih menunda keberangkatan
- Jatim mendapat kuota 42.409 jemaah, dengan 6 persen memilih tunda berangkat. Porsi mereka dialihkan ke calon jemaah lain sesuai sistem waiting list.
- Dari total 42.409 kuota jemaah haji Jatim, saat ini sudah 90 persen terisi. Dengan Kabupaten Sidoarjo sebagai penerima kuota terbanyak dengan 3.007 jemaah.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuriani Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekitar 2.500 calon jemaah haji asal Jawa Timur yang seharusnya berangkat mulai April 2026 memilih menunda keberangkatan. Keputusan ini diambil karena berbagai alasan.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim Muhammad Asadul Anam menuturkan bahwa yang menunda berangkat itu di antaranya karena sakit.
"Juga ada yang tidak siap secara finansial. Ada pula karena sebab lain," kata Anam, Jumat (14/11/2025).
Saat ini, Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) terus memastikan kesiapan setiap calon jemaah haji. Mereka sudah harus dijadwalkan terbang perdana pada 22 April 2026.
Termasuk calon jemaah asal Jatim dadi Embarkasi Surabaya dijadwalkan sudah masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 21 April 2026. Inilah kelompok terbang (Kloter) pertama.
Anam menyebutkan bahwa saat ini pihaknya terus mengupdate data calon jemaah haji yang mendapat porsi haji untuk terbang 2026 besok. Sebagaimana kuota haji yang sudah ditetapkan, Jatim mendapat kuota 42.409 jemaah.
Mereka adalah para calon jemaah haji yang mendaftar di sekitaran tahun 2012. Kuota itu diperuntukkan bagi mereka yang tahun lalu tertunda dan pendaftar paling awal di sekitaran tahun itu.
Dari total kuota jemaah haji Jatim itu sebanyak 6 persen menyatakan tunda berangkat. Konsekuensinya, porsi haji mereka diambil alih oleh yang berhak sesuai sistem waiting list.
"Kami berharap yang terbaik untuk kesehatan seluruh calon jemaah haji di Jatim. Sebab pada pelaksanaan haji 2026 besok untuk urusan istitoah (kondisi kesehatan) sangat ketat," tambah Anam.
Misalnya yang sudah cuci darah tidak boleh berangkat. Gangguan organ jantung. Begitu juga pasien kanker tidak boleh berangkat. Begitu juga penyakit demensia atau pikun.
Dari total 42.409 kuota jemaah haji Jatim, saat ini sudah 90 persen terisi. Dengan Kabupaten Sidoarjo sebagai penerima kuota terbanyak dengan 3.007 jemaah.
Disusul Kota Surabaya dengan kuota haji sebanyak 2.786 jemaah dan Kabupaten Gresik sebanyak 2.569 jemaah. Sementara Kota Batu yang wilayahnya kecil paling sedikit mendapat kuota haji sebanyak 118 jemaah.
Layanan pelaksanaan ibadah haji di Jatim nantinya akan langsung di bawah Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) melalui Kanwil Kemenhaj Jatim. Kanwil ini secara de facto sudah terbentuk. Tinggal kelembagaan resmi