Ringkasan Berita:
- Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengusulkan agar Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games hanya mempertandingkan cabang olahraga yang masuk dalam Olimpiade.
- Usulan ini disambut positif Ketua Umum PP Federasi Hockey Indonesia (FHI) Mayjend TNI (Purn) Budi Sulistijono, yang menilai hal tersebut sebagai angin segar bagi hoki Indonesia.
- Timnas Hockey Indonesia mampu mencetak sejarah dengan meraih emas di SEA Games Kamboja 2023 serta lolos kualifikasi Asian Games Hangzhou 2022.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengusulkan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games hanya mempertandingkan cabang olahraga yang diperlombakan di ajang Olimpiade.
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Hockey Indonesia (PP FHI) Mayjend TNI (Purn) Budi Sulistijono mengatakan usulan Menpora menjadi angin segar bagi organisasi cabor pimpinannya.
Usulan ini akan membakar semangat atlet-atlet hockey Indonesia mengejar prestasi dunia. Budi sendiri saat ini tengah mendampingi Timnas Hockey Indoor Indonesia menjalani Training Camp (TC) di Jerman.
"Jadi, upaya yang kami lakukan dalam membangun prestasi Hockey Indonesia selama ini semakin terdukung. Ini yang saya sebut angin segar telah menerpa masyarakat hockey di Tanah Air," kata Budi kepada wartawan, Minggu (16/11/2025).
Budi menjelaskan selama ini cabor hoki tidak masuk dalam daftar Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Sehingga tidak ada bantuan dana dari APBN untuk cabor hoki.
Namun Budi mengatakan tanpa bantuan dana APBN itu, cabor Timnas Hockey Indoor Putra Indonesia mampu mencetak sejarah untuk pertama kali meraih medali emas pada SEA Games ke-32 Kamboja 2023 lalu.
"Jika tidak masuk dalam cabor DBON itu berarti tidak ada bantuan dana dari APBN. Bagi kami itu tidak ada masalah karena prestasi hoki belum bisa diandalkan. Itu kami jadikan sebagai cambuk untuk lebih serius menjalankan program pembinaan dengan baik meski konsekuensi dengan biaya mandiri," katanya.
Usai sukses di Kamboja, PP FHI yang rutin menggelar kejurnas dan ikut serta pada ajang tunggal internasional juga sukses meloloskan Timnas Hockey Indonesia ke Asian Games Hangzhou 2022.
Capaian ini mencatat sejarah pertama kalinya Timnas Hockey Indonesia lolos dari babak kualifikasi Asian Games, di mana sebelumnya hanya mendapat Wild Card saat Indonesia tuan rumah Asian Games Jakarta 2018.
Usai sukses meraih 1 medali emas dan 3 perunggu Kamboja, Budi menyadari tidak gampang mempertahankan prestasi tersebut apalagi meningkatkan target 2 medali emas dan 4 perak di SEA Games Thailand 2025 nanti.
Oleh karena itu, PP FHI mengambil kebijakan menggelar pelatnas lebih awal yakni Januari 2025 meskipun kucuran dana dari Kemenpora khusus Hockey Outdoor baru dicairkan bulan September.
Tidak hanya itu saja, kata Budi, PP FHI juga mampu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Hockey Field (Outdoor) Piala Asia 2025 di Lapangan Hoki Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Event ini bukan hanya bertujuan menambah jam terbang tetapi sebagai ajang seleksi bagi pemain untuk Timnas Hockey Indonesia menuju SEA Games Thailand 2025.
"Dulu, pelatnas hanya dilakukan 3 bulan dan hasilnya 1 medali emas dan 3 perunggu. Kini, kita telah menggelarnya selama 9 bulan. Karena, kita menyadari akan menghadapi persaingan bakal ketat hanya bisa diantisipasi dengan menggelar program pelatnas jangka panjang," katanya.
"Selain itu, kita juga menurunkan Timnas Hockey Field (Outdoor) Putri Indonesia menambah pengalaman bertanding internasional pada Kejuaraan Hockey Putri Asia Tengah 2025 lalu. Hasilnya pun sangat menggembirakan dimana mereka mampu membuat kejutan dengan meraih gelar juara," jelasnya.
Upaya peningkatan kualitas atlet Timnas Hockey Indonesia juga dilakukan PP FHI dengan menambah skuad pelatih Timnas Hockey Indonesia.
Pelatih asal Australia, Jason Butcher yang pernah membawa Timnas Hockey Field Australia menjadi juara Youth Olympic dikontrak menjadi pelatih Kepala Timnas Hockey Indonesia.
Menghadapi SEA Games Thailand 2025 yang akan memperebutkan 6 medali emas, PP FHI baru mendapatkan jatah 34 atlet yang diputuskan Tim Review untuk tampil pada Hockey Indoor putra dan putri karena dianggap berpeluang meraih medali.
"Kami hanya membutuhkan 60 atlet yang bisa tampil untuk di nomor Hockey Indoor, Hockey Field, dan Hockey 5s. Jadi, kita bisa memperbesar peluang untuk memenuhi target 2 medali emas dan 4 perak yang dicanangkan. Dan, kami punya alasan karena telah melakukan persiapan dengan maksimal untuk Hockey Field dan Hockey 5s dan melibatkan pelatih berkualitas dari Australia," kata Budi.
Perihal keputusan Tim Review, Budi berharap Menpora bisa mengambil langkah dengan bijaksana. Budi hanya mengingatkan keseriusan atlet hockey yang selama ini menjalani pelatnas selama 9 bulan agar tidak diabaikan.
Apalagi, mereka telah mengorbankan sekolah dan pekerjaan hanya untuk bisa mewujudkan impian memperkuat Timnas Indonesia pada SEA Games 2025 Thailand nanti.
"Kami hanya bisa berharap saja. Yang pasti, PP FHI tunduk dengan keputusan pemerintah," tandasnya.