Bolehkah Minum Air Es saat Cuaca Panas? Begini Penjelasan Ahli
kumparanFOOD November 17, 2025 03:40 PM
Saat matahari sedang terik-teriknya, pikiran pertama yang muncul biasanya adalah mencari minuman dingin, bukan? Selain karena rasanya yang menyegarkan, minuman dingin juga bisa langsung menurunkan panas di tubuh.
Tapi, muncul pertanyaan yang sering bikin penasaran, sebenarnya boleh enggak sih, minum air es saat cuaca panas? Ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Denpasar Bali, Ni Made Yuni Gumala, menegaskan minum air putih dingin atau air es saat cuaca panas sebenarnya tidak masalah.
“Tidak masalah, syaratnya jangan ditambahkan gula atau pemanis lainnya,” kata Yuni Gumala dikutip dari Antara, Selasa (11/11).
Dosen jurusan gizi itu juga menganjurkan air putih dingin bisa dikonsumsi sesuai selera masing-masing. Hanya saja, pastikan es yang digunakan berasal dari air matang agar higienis atau bersih dari potensi bakteri.
"Cari es batu yang bening seperti kaca, kalau ada kusut itu air diperkirakan tidak bersih," tambah Yuni.
Sebaliknya, Yuni tidak menyarankan terlalu sering mengonsumsi minuman dingin yang manis yang banyak mengandung gula dan krim. Ia juga mengingatkan untuk menghindari tambahan seperti susu kental manis karena produk tersebut sebenarnya bukan susu murni, melainkan lebih banyak mengandung gula.
"Banyak kandungan gula apalagi sekarang banyak minuman kekinian yang banyak mengandung gula atau pemanis itu tidak baik. Kalau air dingin itu tidak masalah," imbuhnya.
Sebagai alternatif, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi buah segar, jus buah, atau jus sayuran tanpa tambahan gula, serta tetap menjaga pola makan dengan gizi seimbang, lengkap dengan sayur dan lauk.
Ilustrasi minum air es saat cuaca panas. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum air es saat cuaca panas. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
Dilansir dari Independent.co.uk, menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah hal paling penting agar terhindar dari bahaya suhu ekstrem. Dehidrasi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk berkeringat dan menjaga suhu normal. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan heat exhaustion (kelelahan akibat panas), gangguan ginjal, hingga penurunan volume darah yang bisa berakibat fatal.
Solusinya adalah minum lebih banyak air, terutama sebelum berolahraga atau beraktivitas di bawah kondisi panas. "Minum lebih banyak air saat cuaca panas atau lembap membantu menurunkan suhu tubuh dan menggantikan cairan yang hilang melalui keringat," jelas Mayo Clinic.
Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa di cuaca panas, air hangat justru bisa membantu menurunkan suhu tubuh lebih cepat.
Ahli gastroenterologi Dr. Brian Weiner dari Cleveland Clinic menjelaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan apakah air dingin memang lebih baik bagi tubuh dibanding air bersuhu ruang atau hangat.
"Yang paling penting adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi. Soal suhu air, manfaatnya belum terbukti secara signifikan," katanya.
Secara umum, pria disarankan minum sekitar 13 gelas air per hari, sementara wanita sekitar 9 gelas.
Ilustrasi minum setelah olahraga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum setelah olahraga. Foto: Shutterstock
Jika kamu sering beraktivitas di luar ruangan, minum air dingin bisa jadi pilihan yang tepat. Menurut Robert Rimorin, pelatih atletik tim bisbol Universitas New Mexico, cairan dingin membantu mencegah dua jenis gangguan panas yaitu heat exhaustion dan heat stroke.
“Cara pertama untuk mencegah kelelahan akibat panas adalah dengan menjaga hidrasi tubuh,” kata Rimorin. “Ini membantu menjaga tubuh, jaringan, dan organ tetap dingin,” sambungnya.
Namun, tidak semua orang cocok minum air yang terlalu dingin. Menurut dr. Harry Emmerich, dokter gawat darurat dari Pennsylvania, menjelaskan bahwa air yang sangat dingin sulit dicerna oleh tubuh. Bahkan, dalam beberapa kasus, hal itu dapat menyebabkan kejang pada kerongkongan yang memicu nyeri dada dan kram perut, hingga sensasi brain freeze.
“Itu mirip seperti saat Anda mengalami brain freeze setelah minum slurpee. Perbedaan suhu yang ekstrem antara tubuh dan air es yang sekitar 0°C dapat memicu kejang, menurunkan detak jantung, serta menurunkan suhu darah,” jelasnya kepada WMDT.
Ilustrasi brain freeze akibat minum air es. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi brain freeze akibat minum air es. Foto: Shutter Stock
Selain itu, minum air es saat tubuh sedang mengalami kelelahan akibat panas (heat exhaustion) memang tidak menyebabkan stroke, namun bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran sejenak, kata Shelton, salah satu pakar kesehatan yang dikutip dari laporan Independent.
dr. Karla Robinson, dokter keluarga, menambahkan bahwa ada sebagian kecil orang yang bisa pingsan setelah minum minuman sangat dingin. Hal ini tidak berkaitan langsung dengan suhu panas, melainkan reaksi saraf yang bisa terjadi kapan saja.
Sementara itu, dr. David Schultz dari Evansville menyarankan agar orang yang sedang kelelahan akibat panas sebaiknya memilih air bersuhu ruang.
"Air es yang masuk ke kerongkongan dan lambung bisa merangsang saraf vagus yang terdapat di area tersebut," jelasnya kepada Tristate Homepage. "Ketika saraf ini terstimulasi, sinyal dikirim ke otak yang bisa menyebabkan seseorang pingsan atau kehilangan kesadaran sesaat.”
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.