Prabowo Bicara Digitalisasi Pendidikan: Guru Perlu Ditatar, Kurang Kompetensinya
kumparanNEWS November 17, 2025 03:40 PM
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11).
Prabowo sempat menyinggung pentingnya digitalisasi dan kualitas guru RI yang menurutnya masih kurang. Prabowo menyebut, guru di Indonesia perlu ditatar dan ditingkatkan kompetensinya.
"Digitalisasi ini adalah upaya kita untuk lompat. Kita tahu kekurangan-kekurangan ini, kita tahu guru perlu ditatar," kata Prabowo dalam pidatonya.
"Dan kita tahu ada beberapa mata pelajaran di mana guru-guru kita kurang kompetensinya, tidak salah seperti bahasa Inggris, bahasa asing, matematika, ya kan? Biologi, kimia, fisika, mungkin susah di daerah-daerah, laboratorium sulit dan sebagainya. Ini salah satu cara untuk lompat dan mempercepat," tambah dia.
Eks Menhan ini menuturkan, dirinya berkomitmen akan memperbaiki seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Ia ingin semua sekolah terintegrasi seperti di Eropa.
"Kita ingin konsolidasi sekolah-sekolah itu. Kalau sekolah-sekolah itu muridnya sudah kurang, kita konsolidasikan dan kita bikin sekolah-sekolah yang bagus. Rencana saya kita akan mulai bikin sekolah terintegrasi dengan fasilitas modern sama dengan sekolah yang ada di negara-negara maju. Saya memang begitu. Canangkan, canangkan, nanti kita akan menuju tercapai. Tapi kalau kita ragu-ragu, ragu-ragu nggak akan ada apa-apa," jelas Prabowo.
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri peluncuran program digitalisasi pembelajaran, salah satunya interactive flat panel (IFP) atau papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri peluncuran program digitalisasi pembelajaran, salah satunya interactive flat panel (IFP) atau papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri peluncuran program digitalisasi pembelajaran, salah satunya interactive flat panel (IFP) atau papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri peluncuran program digitalisasi pembelajaran, salah satunya interactive flat panel (IFP) atau papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Minta Kemendikdasmen Kaji Konten Biar Diterima Anak

Prabowo meyakini program digitalisasi pendidikan akan berjalan sukses. Ia mengingatkan semua pihak tidak berpuas diri.
Ia meminta Kemendikdasmen untuk membentuk tim sebagai turunan dari program ini, dan mengkaji konten-konten agar bisa diterima dengan anak.
"Konten harus tambah dan kita harus berjiwa besar, kita harus terbuka. Cari konten terbaik dari mana pun di dunia. Belajar dari siapa pun yang terbaik," kata Prabowo.
"Sekarang kita punya sumber-sumber konten dari mana-mana saya minta Dikdasmen bikin tim mengkaji dan membuat penyesuaian bahan-bahan konten animasi dari mana pun disesuaikan supaya bisa diterima oleh anak-anak kita di seluruh Indonesia," tambah dia.
Presiden RI Prabowo Subianto, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Prabowo menuturkan, dirinya sudah mendapat laporan dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Interactive Flat Panel (IFP) yang akan disebar ke sekolah hingga Desember mendatang akan mencapai 288 ribu. Sekarang sudah 172 ribu IFP disebar.
"Desember Menteri Dikdasmen menyampaikan insyaallah akan tercapai semua sekolah 288.000 sekian ratus. Bagus. Tahun depan kita punya sasaran yang lebih besar lagi," kata Prabowo.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.